Serangan Terakhir Israel di Lebanon Sebelum Gencatan Senjata Tewaskan 25 Orang
JAKARTA - Serangan Israel di Lebanon menewaskan 25 orang. Serangan ini terjadi sebelum kesepakatan gencatan senjata Israel-Hizbullah.
Dilaporkan 10 orang tewas di Beirut tengah, enam orang di kota Shaqra di selatan, 2 orang di kota Tirus di selatan.
Kemudian enam orang tewas di wilayah Baalbek-Hermel dan satu tewas di Hadath di kawasan Gunung Lebanon di selatan Beirut, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Kantor berita resmi Lebanon (NNA) mengatakan gedung apartemen di Hamra, Beirut tengah, diserang.
Hamra, kawasan komersial tersibuk di ibu kota merupakan rumah bagi dua universitas Amerika dan beberapa kantor nirlaba internasional.
Sebelumnya, militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah termasuk Hamra.
NNA juga mengatakan pesawat tak berawak menghantam al-Qard al-Hassan di Zuqaq al-Blat, lembaga keuangan yang terkait dengan Hizbullah.
Baca juga:
Militer Israel mengatakan pihaknya telah melakukan serangan berbasis intelijen terhadap sembilan sasaran teror yang merupakan komponen manajemen dan sistem keuangan Hizbullah di wilayah Beirut, Sidon, Tirus, dan Beqaa, sebagai kelanjutan dari serangan sebelumnya.
Israel mengatakan sasarannya termasuk fasilitas penyimpanan, cabang Al-Qard Al-Hassan dan kantor penukaran uang yang dikatakan digunakan untuk mendanai kegiatan militer Hizbullah.
Beberapa jam sebelum menyetujui gencatan senjata, Israel secara drastis meningkatkan serangannya ke Beirut, menargetkan wilayah-wilayah tertentu di tengah kota – bukan hanya pinggiran selatan yang didominasi Hizbullah – untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut.