Jumlah Populasinya Sangat Mengkhawatirkan, Jerapah Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

JAKARTA - Populasi jerapah terus menurun hingga sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dinas Perikanan dan Satwa Liar Amerika Serikat menyebut bahwa beberapa spesies jerapah sudah masuk dalam hewan yang terancam punah.

Melansir dari The Guardian, pada Selasa, 26 November 2024, kondisi jerapah yang semakin langka tersebut dipengaruhi oleh hilangnya habitat, perburuan liar, urbanisasi, dan kekeringan yang dipicu oleh perubahan iklim. Kondisi ini membuat pejabat satwa liar Amerika Serikat membuat proposal untuk melindungi beberapa spesies jerapah.

Ini merupakan pertama kalinya hewan yang berasal dari Afrika itu mendapatkan perlindungan federal di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Menyatakan suatu spesies terancam punah di bawah hukum adalah tingkat ancaman yang paling parah, yang mengindikasikan spesies tersebut berada dalam risiko kepunahan yang tinggi.

Perlindungan terhadap jerapah ini bertujuan untuk menjaga kelestariannya, kesehatan ekosistem, hingga memerangi tindakan ilegal yang mengancam keberadaan jerapah. Diharapkan masyarakat Amerika Serikat untuk berkontribusi melestarikan jerapah, bukan mengurangi populasinya.

“Perlindungan federal terhadap jerapah akan membantu melindungi spesies yang rentan, menjaga keanekaragaman hayati, mendukung kesehatan ekosistem, dan mendorong praktik-praktik ekonomi yang berkelanjutan,” kata Direktur Dinas Perikanan dan Satwa Liar Amerika Serikat, Martha Williams.

“Tindakan ini mendukung konservasi jerapah sekaligus memastikan Amerika Serikat tidak berkontribusi lebih jauh terhadap penurunan populasinya,” tambahnya.

Sementara itu, tiga subspesies jerapah yang diusulkan masuk dalam daftar spesies terancam punah oleh Amerika Serikat adalah jerapah Afrika Barat, Kordofan, Nubia. Populasi jerapah tersebut anjlok sekitar 77 persen sejak tahun 1985, dari 25.635 ekor menjadi 5.919 ekor.

Amerika Serikat telah lama menjadi pasar yang signifikan untuk bagian-bagian dan produk jerapah. Negara ini bahkan mengimpor hampir 40.000 ekor dalam kurun satu dekade, demikian pada laporan 2018.

Pada pemburu Amerika Serikat memburu jerapah untuk mengambil bagian tubuhnya terutama bagian leher dan kepala, yang biasanya akan ditempelkan di dinding atau jadi plakat. Di Afrika mengalami kekeringan yang parah, sehingga memberikan tekanan yang sulit diatasi pada populasi jerapah.