Mencium Bayi Baru Lahir Bisa Sebabkan Infeksi, Begini Penjelasannya
JAKARTA - Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih mudah terkena infeksi virus dan bakteri. Kekebalan tubuh bayi yang masih lemah menjadikan mereka rentan terhadap penularan patogen dari orang-orang di sekitarnya.
Primrose Freestone, seorang dosen senior mikrobiologi klinis dari University of Leicester, menjelaskan bahwa selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi memiliki jumlah sel kekebalan bawaan yang jauh lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Hal ini membuat mereka kurang mampu melawan infeksi secara efektif.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The Conversation pada 22 November 2024, Freestone menyoroti bahwa infeksi yang hanya menyebabkan gejala ringan pada orang dewasa atau anak yang lebih besar dapat berdampak serius pada bayi.
Bayi baru lahir lebih berisiko terkena bakteri dibandingkan anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa. Mereka sangat rentan terhadap patogen intraseluler, yaitu bakteri yang dapat masuk dan bertahan hidup di dalam sel tubuh inang. Salah satu contohnya adalah streptokokus grup B, yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti sepsis, pneumonia, dan meningitis.
Freestone menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berinteraksi dengan bayi baru lahir untuk mengurangi risiko infeksi.
Baca juga:
Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:
- Selalu cuci tangan hingga bersih sebelum menyentuh bayi.
- Hindari mencium wajah atau mulut bayi; lebih aman mencium bagian belakang kepala atau kaki mereka.
- Jika Anda sedang mengalami infeksi aktif, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk mengunjungi bayi, terutama jika usianya masih di bawah satu bulan.
Apabila kondisi kesehatan tidak memungkinkan Anda untuk sepenuhnya menjauh dari bayi, memakai masker dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit.
“Jika Anda merasa tidak sehat, pikirkan apakah kunjungan tersebut benar-benar penting. Keselamatan bayi harus menjadi prioritas,” tulis Freestone, seperti dikutip Antara.
Dengan memahami risiko dan menerapkan langkah pencegahan, bayi yang baru lahir dapat terlindungi dari ancaman infeksi yang berpotensi berbahaya.