Militer Israel Perintahkan Evakuasi Wilayah Pinggiran Kota Gaza
JAKARTA - Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada penduduk di wilayah pinggiran Kota Gaza bagian timur, memicu gelombang pengungsian baru pada Hari Minggu.
Perintah baru untuk pinggiran kota Shejaia yang diunggah oleh juru bicara militer Israel di X pada Sabtu malam, disalahkan pada militan Palestina yang menembakkan roket dari distrik yang sangat padat di utara Jalur Gaza.
"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke selatan," kata unggahan militer tersebut, melansir Reuters 25 November.
Serangan roket pada Hari Sabtu diklaim oleh sayap bersenjata Hamas, yang mengatakan telah menargetkan pangkalan militer Israel di seberang perbatasan.
Rekaman yang beredar di media sosial dan media Palestina, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan penduduk meninggalkan Shejaia dengan kereta keledai dan becak, sementara yang lain, termasuk anak-anak yang membawa ransel, berjalan kaki.
Keluarga yang tinggal di daerah yang menjadi sasaran mulai meninggalkan rumah mereka setelah malam tiba pada hari Sabtu dan hingga dini hari Minggu, kata warga dan media Palestina, yang terbaru dalam beberapa gelombang pengungsian sejak perang dimulai 13 bulan lalu.
Di Gaza tengah, pejabat kesehatan mengatakan sedikitnya 10 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di kamp-kamp perkotaan Al-Maghazi dan Al-Bureij sejak Sabtu malam.
Menambah penderitaan 2,3 juta penduduk Gaza, yang sebagian besar telah berulang kali mengungsi, hujan musim dingin yang lebat membanjiri ratusan tenda di seluruh daerah kantong itu, merusak makanan dan menyapu plastik dan kain yang telah melindungi mereka dari cuaca.
"Kami berlari di tengah malam, air hujan membanjiri tenda, makanan habis, anak-anak menjerit dan saya khawatir mereka akan sakit," kata Rami (37) pria Kota Gaza yang mengungsi di bekas stadion sepak bola, kepada Reuters melalui aplikasi perpesanan.
Sementara itu, Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan ribuan orang terlantar terkena dampak banjir musiman, meminta tenda dan karavan baru dari para donatur bantuan untuk melindungi mereka.
Diketahui, operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, mengusir hampir seluruh penduduk setidaknya sekali, menurut pejabat Gaza, sementara menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir yang sempit itu menjadi puing-puing.
Perang tersebut meletus sebagai respons terhadap serangan lintas perbatasan oleh militan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di mana orang-orang bersenjata menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.