Warga Kebon Singkong Minta Pagar Pembatas Jalan I Gusti Ngurah Rai Ditinggikan untuk Cegah Tawuran
JAKARTA - Sejumlah warga kawasan Kebon Singkong (Bonsi), RW 01, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, meminta aparat gabungan segera meninggikan pagar pembatas jalan di ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai, tempatnya di perbatasan area Bonsi dengan Cipinang Jagal, Kelurahan Klender, Duren Sawit.
"Kami minta pagar (pembatas jalan) ditinggikan kayak di Matraman. Kami minta itu saja, pagar ditinggikan kayak di Matraman," kata Saibur, warga RW 01 Kelurahan Klender, Senin, 25 November.
Usulan pemerintahan renovasi pagar pembatas jalan menyusul karena aksi penyerangan tawuran dilakukan oleh warga Cipinang Jagal dari arah seberang jalan.
Mereka dengan mudah mengakses wilayah lawan karena pagar pembatas banyak yang rusak dan bolong.
"Di sini tawuran semua berdua (warga Bonsi dan Cipinang Jagal). Kami minta setiap lubang pagar tengah jalan ini juga ditutup, karena jadi akses para pelaku tawuran," ujarnya.
Saibur berharap setelah adanya peninggian pagar pembatas jalan dan perbaikan pagar yang rusak akan efektif untuk meminimalisir kasus tawuran yang kerap terjadi di wilayah Duren Sawit, Jatinegara dan Pulogadung itu.
Perlu diketahui, jarak wilayah Bonsi dengan Cipinang Jagal terpisah dengan adanya jalur rel kereta api dan Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga:
- Dituduh Curi Rp700 Ribu, Bocah 9 Tahun di Kronjo Disetrum dan Dipaksa Minum Miras
- Jokowi Ajak Pengunjung Mal Ngopi Bareng Ahmad Luthfi
- Anarkis di Teluknaga, dan Kecewanya Warga Terhadap Aparat Dalam Peristiwa Bocah Tertabrak Truk
- Gegara Tabrak Bocah 9 Tahun, Warga Teluknaga Sweeping Truk Tanah dan Mobil Polisi
Namun ketika tawuran terjadi, warga Cipinang Jagal yang terlibat tawuran justru dapat melintasi jalur rel kereta api dan masuk lewat pagar pembatas yang rusak bolong.
"Kalau pagarnya ditutup mungkin bisa mencegah tawuran," harapnya.
Menanggapi usulan warga Bonsi tersebut, Pemkot Jakarta Timur akan meninggikan pagar pembatas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
"Sudah kita perbaiki, sambil berjalan, mindset kita bangun dulu. Meskipun pagar ditinggikan, kalau mindset manusia enggak dibangun, enggak ada kata sepakat maka sulit," kata Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, Senin, 25 November.
Selain meninggikan pagar pembatas jalan, Wali Kota berencana menutup akses pagar di pinggir rel kereta perbatasan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
"Termasuk tembok di pinggiran rel kereta akan kita tutup, untuk menghindari akses tawuran. Itu sepakat kita bersama dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim," katanya.
Perlu diketahui, tawuran antara wilayah Kebon Singkong (Bonsi) dan Cipinang Jagal kerap terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai dan jalur rel kereta api, Duren Sawit, sejak beberapa pekan ini. Dua orang warga pelaku tawuran tewas.
Berdasarkan catatan VOI, tawuran yang terjadi pada Minggu 10 November 2024, terdapat satu orang remaja warga Kampung Jagal, Kecamatan Pulogadung yang meninggal tertabrak kereta saat lakukan aksi tawuran.
Kemudian tawuran yang terjadi pada Kamis malam, 21 November 2024, terdapat satu orang warga berinisial TH (52) warga Cipinang Jagal RT 06/10, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, tewas akibat tawuran.