Shazam Pecahkan Rekor: Lebih dari 100 Miliar Lagu Telah Diidentifikasi
JAKARTA - Aplikasi pengenal lagu populer, Shazam, telah mencapai tonggak sejarah luar biasa dengan mengidentifikasi lebih dari 100 miliar lagu sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2002. Pencapaian ini diumumkan oleh Apple pada Rabu 20 November, yang merayakan momen penting tersebut sebagai bukti kuat bahwa Shazam menjadi bagian tak terpisahkan dari penemuan musik di seluruh dunia.
"Untuk mencapai 100 miliar lagu, seseorang harus menggunakan Shazam untuk mengenali lagu setiap detik selama 3.168 tahun," jelas Apple dalam siaran pers. Angka ini juga setara dengan 12 lagu untuk setiap orang di planet ini.
"Tonggak monumental ini tidak hanya mencerminkan seberapa besar orang menikmati menggunakan Shazam, tetapi juga hasrat mereka untuk menemukan musik baru. Penemuan musik adalah inti dari apa yang kami lakukan, dan kami terus berinovasi agar penggemar musik di seluruh dunia dapat menggunakan tombol Shazam di mana pun mereka mendengar musik!" kata Oliver Schusser, Wakil Presiden Apple Music dan Beats.
Shazam pertama kali diluncurkan pada tahun 2002 sebagai layanan SMS di Inggris. Pengguna cukup menelepon 2580, mengarahkan ponsel ke speaker, dan menerima nama lagu serta artis melalui pesan teks. Enam tahun kemudian, Shazam hadir dalam bentuk aplikasi iOS, dan pada 2011 aplikasi ini telah mengenali lebih dari 1 miliar lagu.
SEE ALSO:
Apple mengakuisisi Shazam pada 2017 dan mengintegrasikannya ke dalam ekosistem Apple pada 2018. Fitur pengenalan musik melalui Shazam bahkan kini dapat ditambahkan langsung ke pusat kontrol di perangkat iOS.
Sebagai perayaan pencapaian 100 miliar lagu, Apple merilis daftar "Top 100 Lagu Sepanjang Masa versi Shazam", yang mencakup lagu-lagu hits seperti "Dance Monkey" dari Tones and I, "Counting Stars" dari OneRepublic, dan "Get Lucky" dari Daft Punk.
Shazam telah membuktikan bahwa teknologi tidak hanya mampu mengenali musik, tetapi juga menciptakan pengalaman baru dalam menikmati musik di era digital.