Manfaatkan Teknologi AI dalam Berinvestasi, Investasi Kaya Dorong Pertumbuhan Investor

Manfaatkan Teknologi AI dalam Berinvestasi, Investasi Kaya Dorong Pertumbuhan Investor

JAKARTA – Investasi di pasar modal kian diminati oleh masyarakat modern, dengan reksadana menjadi salah satu instrumen favorit.

Menurut survei terbaru, hampir 50 persen responden percaya bahwa investasi digital menawarkan keuntungan lebih besar dibandingkan metode konvensional seperti tabungan dan deposito.

Adapun selama lima tahun terakhir dari 2019 hingga 2023, pertumbuhan jumlah investor reksadana mencatat angka yang mengesankan, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata geometrik tahunan sebesar 62,89 persen, jauh melampaui pertumbuhan investor di pasar modal, saham, dan SBN.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2024, nilai asset under management (AUM) industri pengelolaan investasi tercatat sebesar 855,89 triliun rupiah naik 1,52 persen month-to-date atau naik 3,78 persen secara year-to-date.

Adapun reksa dana tercatat net subscription sebesar 7,54 triliun month-to- date sedangkan secara year-to-date masih net redemption sebesar 5,26 triliun rupiah.

Co-founder dan CEO PT Kaya Lautan Permata Jonathan mengungkapkan pertumbuhan investor reksadana tersebut menunjukkan tingginya minat terhadap reksadana sebagai pilihan investasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi keuangan.

Menurut Jonathan di tengah kondisi pasar investasi yang bergerak dinamis, volatilitas yang tinggi, cepat dan sarat perubahan, perlu bagi para investor untuk melakukan monitoring dan penyesuaian strategi investasi secara intensif dan adaptif.

"Hal ini menciptakan kebutuhan akan mitra investasi yang andal, yang mampu memberikan strategi adaptif untuk melindungi dan mengembangkan investasi mereka," jelasnya dalam keterangannya, Rabu, 20 November.

Menangkap kebutuhan tersebut, Jonathan menyampaikan Kaya sebagai Agen Penjual Reksadana Digital (APERD) memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk mengembangkan fitur trading masing-masing nasabahnya.

Melalui fitur tersebut, portofolio investasi nasabah bekerja berdasarkan profil risiko investor sehingga membantu mereka tetap tenang dan meminimalisir risiko investasi serta memastikan tujuan finansial tetap tercapai.

Jonathan menjelaskan investasi Kaya menawarkan pendekatan investasi yang cerdas dan berbasis tujuan, dengan strategi yang adaptif dan otomatis.

"Bekerja sama dengan manajer investasi profesional dan berpengalaman, Kaya memberikan pengalaman investasi handsfree yang membuat portofolio Anda terus terjaga dan berkembang tanpa memerlukan perhatian konstan," jelasnya.

Jonathan menyampaikan solusi ini memungkinkan investor untuk tetap fokus pada kehidupan mereka, sementara Kaya menangani kompleksitas investasi dengan efisiensi tinggi.

“Saat ini, minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk berinvestasi semakin besar. Namun, pasar yang tidak terduga sering menjadi tantangan yang mengintimidasi," tuturnya.

Sebagai informasi, Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Desember 2023 jumlah investor tumbuh sebesar 18,87 persen atau mencapai 11,41 juta investor dibandingkan pada 2020.

Sementara secara demografis, mayoritas investor individu tersebut adalah laki-laki dengan porsi 62,33 persen dengan total aset mencapai Rp1.150,28 triliun, sedangkan porsi investor perempuan sebesar 37,67 persen dengan total aset Rp240,22 triliun.

Adapun secara usia, investor di bawah 30 tahun mendominasi porsi sebesar 56,43 persen, dengan total aset mencapai Rp35,09 triliun.