Utusan AS Klaim Upaya Akhiri Perang Israel-Hizbullah dalam Genggaman
JAKARTA - Mediator senior Amerika Serikat (AS) menyebut ada peluang nyata untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hizbullah. Hal in menandakan kemajuan dalam upaya Washington untuk mencapai gencatan senjata.
Utusan Gedung Putih Amos Hochstein berbicara di Beirut, pembicaraan dengan Ketua Parlemen Nabih Berri, sehari setelah pemerintah Lebanon dan Hizbullah yang didukung Iran menyetujui proposal gencatan senjata AS, dengan beberapa tanggapan mengenai isinya.
“Saya kembali karena kita mempunyai peluang nyata untuk mengakhiri konflik ini,” kata Hochstein pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut dilansir Reuters, Selasa, 19 November.
"Sekarang hal ini berada dalam genggaman kita. Saya berharap beberapa hari mendatang akan menghasilkan keputusan yang tegas,” sambungnya.
Misi Hochstein menandai upaya terakhir pemerintahan AS untuk mencapai gencatan senjata di Lebanon ketika diplomasi untuk mengakhiri perang di Gaza tampaknya terkatung-katung.
Menteri Energi Israel Eli Cohen pada Selasa mengatakan ada pembicaraan mengenai kesepakatan dengan Lebanon. Tetapi dia menegaskan kembali Israel akan setuju hanya jika semua tuntutannya dipenuhi, termasuk mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan.
Baca juga:
Upaya diplomatik tersebut bertepatan dengan semakin intensifnya perang, ketika Israel meningkatkan serangannya di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah dan melakukan serangan tiga kali di ibu kota itu sendiri dalam tiga hari terakhir.
Konflik tersebut berkembang menjadi perang habis-habisan pada September ketika Israel melakukan serangan, menggempur wilayah luas Lebanon dengan serangan udara, mengirim pasukan ke selatan, dan membunuh banyak komandan Hizbullah termasuk pemimpin Hassan Nasrallah.
Hochstein telah mencoba menjadi perantara gencatan senjata beberapa kali selama setahun terakhir.
Hizbullah telah mendukung sekutu lamanya, Berri, sebagai negosiator Lebanon.
Hochstein terbang ke Beirut setelah Lebanon menyampaikan tanggapan tertulisnya terhadap proposal gencatan senjata AS yang diterima Berri pekan lalu dari duta besar AS.