Air Minum Perpipaan di Indonesia masih Rendah, Tak Sampai 20 Persen
JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyayangkan bahwa masih rendahnya air minum perpipaan di Indonesia yang tak mencapai 20 persen.
Diana bilang, air minum dari jaringan perpipaan di Tanah Air baru mencapai 19,76 persen.
Hal tersebut diungkapkan Diana dalam agenda Closing Loan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Selasa, 19 November.
"Kalau kami berbicara air minum perpipaan, ini yang saya sedih belum ada 20 persen, masih 19,76 persen. Berarti masih jauh dari 100 persen untuk perpipaan," ucapnya.
Diana menambahkan, bahwa air minum perpipaan khusus di Jakarta pun tak sampai 50 persen atau dalam kata lain hanya 45 persen.
Sementara kelayakan air minum di Indonesia sudah mencapai 91,72 persen atau hampir 100 persen.
"Nah, ini di kabupaten/kota yang lainnya kalau 19 (persen) berarti, kan, kami harus menaikkan terus. Meningkatkan terus upaya-upaya agar kami bisa mencapai 100 persen," kata Diana.
Baca juga:
Adapun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2020-2024, sudah ditetapkan 10 juta sambungan rumah (SR).
Menurut Diana, salah satu yang dicapai dalam dukungan NUWSP ini sebanyak 1,6 juta SR. Meski begitu, ini masih 16 persen dari target yang telah ditetapkan.
"Tapi, kami masih punya PR (pekerjaan rumah). Kami masih punya tugas secepatnya dan kami harus terus menyediakan akses air minum bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.