Prabowo di KTT G20 Sebut Alokasi Terbesar APBN pada Sektor Pendidikan
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan alokasi terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada pendidikan guna mengeluarkan rakyat dari kemiskinan.
"Dalam anggaran saya, saya menghabiskan persentase yang sangat besar untuk pendidikan. Karena saya yakin pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan pada sesi pertama KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, dilansir ANTARA, Selasa, 19 November.
Di depan para hadirin negara-negara anggota G20, Presiden Prabowo menekankan bahwa bagi negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan hal yang sangat penting bagi kepentingan nasional.
Karena itu, Prabowo menempatkan porsi terbesar dalam APBN untuk pendidikan.
Menurut Kepala Negara, pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dan terutama mengeluarkan dari garis kemiskinan.
Selain pendidikan, Presiden juga menekankan program makan bergizi gratis untuk anak-anak sangat penting bagi strategi pemerintah dalam mengentaskan kelaparan dan kemiskinan.
Baca juga:
- Serangan Roket Tewaskan 1 Orang dan Lukai Puluhan Orang di Israel Utara
- Jerman Kirim 4 Ribu Drone Serang dengan Kendali AI ke Ukraina
- Kabel Telekomunikasi Bawah Laut Jerman-Finlandia Tak Berfungsi karena Kerusakan Misterius, Disabotase Rusia?
- Gubernur Krimea Bersumpah akan Membalas Ukraina atas Kematian Pejabat Angkatan Laut Rusia
"Makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian penting dari strategi kami. Ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda kami agar dapat memahami manfaat pendidikan," kata Prabowo.
Presiden pun optimistis pemerintah bisa mengatasi kelaparan di Indonesia, yang saat ini tercatat sebanyak 25 persen anak di Indonesia kelaparan setiap hari.
Selain itu, Presiden Prabowo berkomitmen mengatasi kekurangan pangan dalam kurun waktu tiga tahun, mencapai swasembada pangan dalam empat tahun, dan berkontribusi pada aliansi global dalam melawan kemiskinan dan kelaparan pada lima tahun mendatang.