Begini Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Streaming Musik di Inggris
JAKARTA - Pandemi COVID-19 atau virus corona memberi dampak besar pada konsumsi musik di Inggris, karena ribuan orang terus menikmati musik di saat lockdown.
5 Seconds of Summer dilaporkan menuju No.1 di tangga lagu Inggris dengan 19.197 penjualan album - 88.9 persen di antaranya merupakan penjualan versi fisik.
Tetapi, seperti yang dilaporkan MusicWeek, streaming menyumbang 82,3 persen dari tangga album pekan lalu, dibandingkan dengan 76,3 persen pada pekan sebelumnya dan 75,3 persen dua pekan lalu.
Pekan lalu, penjualan album fisik hanya mewakili 12,4 persen dari pasar, kontras dengan 19,4 persen pada pekan sebelumnya dan 20,3 persen dua pekan lalu.
The Weeknd, yang merilis album keempatnya After Hours bulan lalu, sejauh ini memimpin tangga lagu streaming setelah mencetak pembukaan terbesar tahun 2020.
Baca juga:
Rilisan besar lainnya termasuk Future Nostalgia-nya Dua Lipa, yang bertarung melawan 5 Seconds Of Summer untuk posisi No.1 di tangga lagu streaming.
Ini terjadi setelah fakta-fakta baru mengungkapkan bahwa angka streaming musik merosot pada satu titik bulan lalu meskipun jutaan pecinta musik di seluruh dunia diam di rumah selama pandemi corona.
Menurut Alpha Data, penyedia analisis, streaming di Amerika Serikat turun sekitar 7,6 persen selama pekan 13 Maret hingga 19 Maret - pekan ketika banyak orang Amerika pertama kali mengarantina diri dan bisnis outlet tidak penting lainnya ditutup di seluruh negeri.
Kemerosotan serupa juga terlihat dalam penjualan album dan penjualan lagu digital. Penjualan album fisik turun 27,6 persen, penjualan album digital turun 12,4 persen, dan penjualan lagu digital anjlok 10,7 persen.
Inggris saat ini menyesuaikan diri dengan kehidupan di balik pintu tertutup setelah lockdown nasional diberlakukan pekan lalu.
Warga negara Inggris harus tinggal di rumah kecuali untuk berbelanja makanan dan obat-obatan, hanya untuk melakukan satu jenis olahraga per hari, dan untuk bepergian penting seperti ke dan dari tempat kerja.
Hal ini mengikuti aturan Perdana Menteri Boris Johnson yang sebelumnya menutup pub, restoran dan bar.