Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Rupiah Diproyeksikan Lanjut Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 14 November 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 13 November 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,01 persen di level Rp15.784 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,07 persen ke level harga Rp15.782 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar beralih ke data inflasi indeks harga konsumen yang akan datang untuk isyarat lebih lanjut tentang suku bunga.

"Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi tetap stabil pada bulan Oktober, yang menjadi pertanda buruk bagi taruhan pada pelonggaran moneter berkelanjutan oleh Federal Reserve," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 14 November.

Ibrahim menyampaikan kemenangan pemilihan Trump menambah ketidakpastian atas prospek inflasi. Presiden terpilih tersebut secara luas diharapkan untuk meluncurkan lebih banyak kebijakan ekspansif selama masa jabatan keduanya, yang menghadirkan prospek inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi.

Selain itu, beberapa komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve juga membebani sentimen, karena Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan bahwa setiap kenaikan inflasi dapat membuat Fed mempertahankan suku bunga tetap pada bulan Desember.

Sementara dari dalam negeri, demi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,1 persen.

Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 harus tumbuh 5,3 persen secara tahunan. Ini untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar 5,1 persen (yoy).

Semua pemangku kebijakan perlu kerja keras, terutama untuk government spending, siklusnya di kuartal IV biasanya tinggi.

Berdasarkan siklus tersebut, umumnya pemerintah melakukan belanja modal besar-besaran pada akhir tahun.

Sementara adanya kebijakan pemangkasan anggaran perjalanan dinas para pegawai pemerintahan, tidak akan berdampak besar kepada government spending sepanjang bukan belanja modal yang dipangkas.

Pasalnya, porsi belanja modal akan lebih besar berdampak terhadap ekonomi.

Di sisi lain, pemerintah juga berharap konsumsi rumah tangga yang membaik dan meningkat di akhir tahun dengan adanya momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dari sisi investasi, investor masih akan terus datang ke Tanah Air pada akhir tahun ini. Alhasil, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) akan lebih tinggi pada kuartal IV/2024.

Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi mencatat realisasi investasi pada Kuartal III/2024 mencapai Rp431,48 triliun atau tumbuh 15,24 persen (yoy).

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 14 November 2024 dalam rentang harga Rp15.770-Rp15.850 per dolar AS.