Presiden Biden Sambut Hangat Dirinya di Gedung Putih, Donald Trump: Saya Sangat Menghargai

JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat menghargai sambutan hangat petahana Presiden Joe Biden saat menerima dirinya di Gedung Putih, Washington D.C pada Hari Rabu, hal yang tidak dilakukannya saat Biden memenangi Pilpres 2020.

Presiden Biden bersama Ibu Negara Jill Biden menyambut langsung kedatangan Trump di Gedung Putih. Kedua pemimpin itu kemudian jalan beriringan untuk kemudian menuju Ruang Oval.

Trump mengapresiasi penerimaan dirinya oleh Presiden Biden di Gedung Putih.

"Politik itu sulit, dan dalam banyak kasus dunia ini tidak begitu menyenangkan, tetapi dunia ini menyenangkan saat ini, dan saya sangat menghargai transisi yang begitu lancar sehingga akan semulus mungkin, dan saya sangat menghargai itu, Joe," kata Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari 2025, melansir Reuters 14 November.

Presiden Biden dan Trump duduk berdampingan di depan api unggun di Ruang Oval, suasana damai yang menutupi ketegangan di antara mereka.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam.

"Itu adalah pertemuan yang substantif," kata Jean-Pierre kepada wartawan.

"Mereka membahas masalah keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang penting yang dihadapi negara dan dunia," tambahnya.

Kesopanan tradisional menyambut presiden terpilih ke Ruang Oval adalah sesuatu yang tidak dilakukan Trump saat Biden menang pada tahun 2020.

Pertemuan itu sangat kontras dengan kritik yang telah dilontarkan kedua pria itu selama bertahun-tahun. Tim mereka masing-masing memegang posisi yang sangat berbeda dalam berbagai kebijakan, mulai dari perubahan iklim hingga Rusia hingga perdagangan.

Presiden Biden mengatakan, dukungan untuk Ukraina adalah kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat karena Eropa yang kuat dan stabil akan mencegah Amerika terseret ke dalam perang, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada wartawan.

Trump sebelumnya telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat, kendati belum menjelaskan caranya.

Trump mengatakan kepada New York Post, dia dan Presiden Biden "berbicara banyak tentang Timur Tengah" selama percakapan mereka.

"Saya ingin tahu pandangannya tentang posisi kita saat ini," kata Trump.

"Dan dia memberikannya kepada saya, dia sangat baik hati," kata Trump seperti dikutip Post.

Diketahui, Kepala Staf Presiden Biden, Jeff Zients dan Kepala Staf Trump, Susie Wiles, bergabung dalam pertemuan tersebut.

"Dia percaya pada norma-norma, dia percaya pada institusi kita, dia percaya pada transfer kekuasaan secara damai," kata juru bicara Gedung Putih tentang keputusan Presiden Biden untuk mengundang Trump.