Dukung Program Prioritas, Pemerintah Siapkan Langkah Kebijakan Strategis Penyaluran KUR
JAKARTA - Pemerintah ungkap siapkan langkah kebijakan strategis dalam rangka optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mendukung program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan menyampaikan terkait penyaluran KUR, pemerintah akan memanfaatkannya untuk ketahanan pangan, makan bergizi gratis, perumahan serta ketahanan energi.
Dalam ketahanan pangan, Ferry menjelaskan untuk penyaluran KUR pemerintah juga memiliki program prioritas untuk ketahanan pangan seperti sektor pertanian, perternakan, nelayan dan penyediaan bahan pangan.
Adapun, secara historis sekitar 30 persen dari KUR sudah tersalurkan dan dimanfaatkan untuk sektor pertanian, Ferry juga berharap program KUR bisa mendukung sektor lainnya seperti industri pengolahan pangan dan perumahan. Untuk sektor pertanian kami telah membuka akses KUR tanpa batasan bagi petani dengan lahan di bawah 2 hektare
"Untuk petani, peternak, nelayan maupun usaha produktif sektor pangan lainnya. Jadi ini yang kita harapkan juga, kita harapkan teman-teman penyalur dan penjamin juga bisa men-support ini dengan tadi. Dengan tetap menjaga penyaluran ke sektor-sektor yang menjadi prioritasnya pemerintah gitu ya, terutama ketahanan panganan," ujarnya dalam acara Konferensi Pers Menuju Satu Dekade KUR, Rabu, 13 November.
Ferry menyampaikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah tengah memperhatikan aspek pembiayaan seperti mendukung pembelian bagi pelaku usaha produktif sektor penyediaan, pengawasan makanan dan minuman melalui KUR mikro maupun KUR kecil.
"Yang lain misalnya tentu pada saat bicara makanan atau bahan makanan itu pasti bicara mengenai petani, peternak, nelayan gitu ya. Yang berperan sebagai penyedia bahan baku dari makan bergizi ini. Kita harapkan bisa juga di-support dengan berbagai skema yang ada di KUR, KUR khusus, KUR mikro maupun KUR kecil gitu ya," ucapnya.
Selanjutnya dalam konteks swasembada pangan, Ferry menyampaikan pemerintah melakukan pembebasan akses KUR Mikro dan suku bunga tetap 6 persen kepada para petani Indonesia memiliki luas lahan di bawah 2 hektare sehingga dapat meningkatkan produksi pangan dan pertanian.
"Nah ini dalam konteks pencapaian swasembada pangan di dalam Permenko KUR yang terbaru itu kita sudah memberikan afirmasi kepada petani kita yang ruas lahannya di bawah 2 hektare untuk bisa mengakses tanpa batasan KUR, skema KUR gitu ya," ucapnya.
Sementara untuk program perumahan atau infrastruktur, Ferry menyampaikan pihaknya berencana melakukan perluasan konektivitas dengan dukungan pembiayaan KUR Mikro dan KUR Kecil.
"Kita harapkan juga dengan skema yang ada bisa di-support oleh skema penyaluran KUR. Misalnya salah satu pengembang baru itu menggunakan KUR kecil gitu ya untuk pengembangan rumah, tinggal mungkin yang nanti juga bisa kita desain itu adalah KUR berbasis ekosistem untuk sektor perumahan gitu," jelasnya.
Baca juga:
"Sehingga tadi ini bisa lebih mengakomodir kebutuhan perumahan yang kalau kita lihat dari terlihatnya yang pemerintah itu sepalinganya di atas sekitar 3 juta rumah," tambahnya.
Selanjutnya, untuk program hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan SDA dan capaian ketahanan energi. Ferry menyampaikan KUR juga mendukung progaram pengembangan perekebunan rakyat, pertenakan rakyat, perikanan rakyat, klaster pariwisata atau komoditas produktivitas lain.