Unggul di Survei SMRC, Pramono Kejar Pilkada Jakarta 1 Putaran
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menargetkan bisa memenangkan Pilkada 2024 bersama Rano Karno dengan keterpilihan di atas 50 persen, atau hanya dalam satu putaran.
Hal ini merespons hasil survei SMRC yang meyatakan elektabilitas pasangan calon (paslon) usungan PDIP ini unggul dibanding paslon lain.
Menurut Pramono, jika warga yang belum menentukan pilihan atau undecides voters akan memilih dalam hari pemungutan suara, ia optimis bisa menang satu putaran.
"Kan saya di 46, undecided voters 9,8. Kalau undecided bagi dua aja kan sebenarnya udah, yang paling penting udah di atas 50 (persen). Karena Jakarta kan harus di atas 50 (persen). Tentunya saya akan mengejar itu, supaya kerjanya enggak terlalu keras lagi lah," kata Pramono kepada wartawan, Rabu, 13 November.
Meski kini elektabilitasnya tertinggi di survei SMRC, Pramono mengaku akan menjalani sisa kurang dari dua minggu masa kampanye Pilkada 2024 dengan intensitas yang sama dari sebelumnya.
"Saya tetap akan bersosialisasi seperti biasa, karena waktu kurang 15-16 hari dan terakhir kita berkampanye tanggal 23. Tentunya momentum sampai tanggal 23 akan kami memanfaatkan sepenuhnya," tutur Pramono.
Baca juga:
Lembaga survei SMRC merilis jajak pendapan mengenai elektabilitas pasangan calon Pilgub Jakarta. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan dukungan 46 persen
Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, memiliki elektabilitas 39,1 persen, dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen suara. Ada 9,8 persen yang belum menjawab.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, mengungkapkan, terdapat tren kenaikan pada paslon Pramono-Rano dan RK-Suswono. Namun, selisih elektabilitas semakin jauh.
Dalam periode 10-17 Oktober, selisih Pramono-Rano dengan RK-Suswono sebesar 4,2 persen. Namun, pada 31 Oktober-9 November, selisihnya elektabilitasnya menjadi 6,9 persen.
“Perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar 3 minggu. Selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK–Suswono dalam survei terakhir sekitar 6.9 persen, dua kali margin of error," kata Deni dalam pemaparan survei.