Belum Mampu Setor Dividen, MRT Jakarta Diminta Tingkatkan Komersialisasi Stasiun
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta mendesak PT MRT Jakarta untuk meningkatkan aspek komersialisasi stasiun-stasiun MRT untuk meningkatkan pendapatan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut.
Sebab, sampai saat ini, PT MRT Jakarta belum mampu menyetorkan dividen atau pembagian laba untuk Pemprov DKI. Padahal, dalam APBD tahun 2024, penyertaan modal daerah (PMD) yang disalurkan senilai Rp26,4 triliun bisa terserap 100 persen.
“13 stasiun semuanya berpotensi untuk dijadikan area komersial, area bawah tanah tidak kalah menarik untuk dikembangkan, seperti mall, kafe dan lainnya,” tutur Anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Farah Savira dalam keterangannya, Rabu, 13 Oktober.
Menurut Farah, dengan peningkatan komersialisasi di dalam stasiunnya, PT MRT Jakarta tak lagi bergantung pada suntikan modal dari APBD setiap tahun karena telah mengoptimalkan aset.
“Golkar berharap perubahan Perda itu juga mengatur pengganti subsidi pemerintah dengan pendapatan iklan,” ungkap Farah.
Hanya saja, Farah menekankan MRT Jakarta tetap mengutamakan perannya sebagai upaya pemadu sistem angkutan umum massal dan operator sistem sesuai mandat yang ditugaskan oleh Pemprov DKI dalam penyelenggaran dan pengelolaan transportasi.
“Mewujudkan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian transportasi Jabodetabek dalam rangka integrasi pelayanan transportasi yang tertib, lancar, efektif, efisien, aman, selamat, nyaman dan terjangkau oleh masyarakat,” jelas Farah.
Sementara itu, Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta meminta MRT Jakarta menyerap tenaga kerja asal warga Jakarta.
Dengan begitu, PT. MRT Jakarta bisa mewujudkan transportasi perkotaan yang ramah dan nyaman. Termasuk mewujudkan pemerataan aksesibilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga sekitar.
Baca juga:
“MRT punya fungsi sosial dalam menyerap tenaga kerja baru dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk lingkungan sekitar dan masyarakat sekitar,” ujar Bendahara Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta Raden Gusti Arief Yulifard.
“Salah satunya dengan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas perekonomian kota,” tambahnya.