Kemenparekraf: Pariwisata sebagai Sarana Pelestarian Alam dan Budaya
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan kalau sektor pariwisata memainkan peran penting dalam mengajarkan manusia untuk menjaga lingkungan dan melestarikan budaya yang ada.
“Kita harus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melindungi alam dan menghormati budaya. Pariwisata tidak seharusnya dipandang sebagai ancaman bagi lingkungan, sebaliknya sektor ini dapat berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan alam,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dalam acara Wonderful Indonesia Co-Branding, seperti dikutip Antara.
Made menjelaskan, ekosistem pariwisata merupakan satu kesatuan yang saling terhubung, yang melibatkan tidak hanya pelaku industri wisata, tetapi juga aspek lingkungan, akomodasi, transportasi, dan telekomunikasi.
Contohnya, destinasi wisata laut yang dikelola untuk aktivitas seperti snorkeling atau diving dapat memberikan dampak positif, baik untuk peningkatan pendapatan pelaku wisata maupun kesejahteraan warga lokal. Selain itu, pengelolaan yang baik juga mendorong masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan laut dan mencegah kerusakan akibat sampah.
Selain itu, Made juga memberi contoh terkait upaya pelestarian Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Kehadiran spesies langka ini menjadi motivasi bagi masyarakat setempat untuk merawat dan melindunginya dari ancaman pemburuan liar.
Contoh lain yang dia berikan adalah penjualan salak, buah khas yang banyak diminati wisatawan. Permintaan yang tinggi terhadap buah ini mendorong akomodasi pariwisata di daerah sekitar untuk menyediakannya dalam berbagai acara, meningkatkan penghasilan para petani salak di Bali, Pondoh, dan sekitarnya.
Baca juga:
- Museum Madame Tussauds Bangkok Resmikan Patung Lilin Bung Karno dalam Memori Hari Ini, 24 September 2012
- Lakukan Uji Coba Buka, Begini Penampakan Museum Arkeologi Terbesar di Dunia
- Kembali Dibuka Besok, Ini Harga Tiket Museum Nasional dan Jam Bukanya
- Museum Nasional Indonesia Dibuka 15 Oktober 2024, Ada Ruang Imersif Canggih sebagai Wujud Pelestarian Sejarah
"Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan alam yang luar biasa. Jika itu rusak, bukan hanya pendapatan negara yang akan terancam, tetapi juga lapangan pekerjaan yang akan terganggu," ujarnya.
Seluruh lapisan masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari. Apalagi kini, para wisatawan, khususnya generasi Z, semakin peduli dengan isu-isu lingkungan. Kesadaran ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kampanye pelestarian alam dan budaya.
Kemenparekraf, melalui program Wonderful Indonesia, kini tengah menjalankan kampanye “Keep The Wonder” untuk mengajak masyarakat menjaga kekayaan alam, budaya, dan tradisi Indonesia.
“Marilah kita semua menjaga sektor pariwisata ini dengan penuh perhatian. Jaga kebersihan, keindahan, dan kelestariannya. Jika kita melihat sampah di jalan atau di destinasi wisata, mari ambil dan buang dengan benar. Jika semua orang sadar, tempat-tempat ini akan tetap bersih,” tutup Made.