Makanan yang Dilarang untuk Penderita Autoimun Agar Gejala Bisa Dikendalikan
YOGYAKARTA – Penyakit autoimun sebuah gangguan kesehatan dimana kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari virus justru menyerang sel sehat yang penting untuk tubuh. Penyakit ini secara umum tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Penderita yang memiliki kondisi ini harus tahu mana yang boleh dan tidak boleh, salah satunya mengetahui makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun sebagai salah satu strategi kontrolnya.
Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun
Selain menjalankan olahraga untuk penderita autoimun secara rutin, pasien juga harus menghindari makanan yang tidak sehat. Hal itu membantu mengurangi risiko timbulnya tanda dan gejala dari kondisi autoimun yang tidak diinginkan.
Dilansir dari Antara, Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga Indonesia Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menjelaskan, penderita autoimun wajib menghindari makanan yang memicu sel imunitas kerja berat. Beberapa jenis makanan yang lebih baik dihindari oleh penderita autoimun adalah sebagai berikut.
- Makanan tinggi kalori
Makanan berkalori memang dibutuhkan sebagai sumber energi. Namun jika kandungan kalori tinggi, tubuh akan menyimpan sisa kalori menjadi lemak. Penderita autoimun yang memiliki lemak tinggi akan memicu sinyal negatif di sistem metabolik.
“Kelebihan lemak non-esensial akan memberi sinyal negatif pada metabolik tubuh, ini akan memicu peningkatan kerja pada sel imunitas,” kata Rita, dikutip 11 November.
Karena alasan ini pasien autoimun harus memperhatikan kalori pada makanan. Tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori.
- Gula
Penderita autoimun tidak disarankan mengonsumsi gula terlalu banyak. Gula mampu memicu reproduksi mikroba patogen hingga menekan mikrobiota. Saat itu terjadi, usus akan menyalurkan zat yang masuk ke tubuh tanpa ada proses saring.
“Zat kimia tambahan serta kelebihan lemak dan kolesterol pun akan ikut terserap dan itu semua akan memicu kerja sel imunitas,” jelas Rita.
Gula juga akan memicu insulin yang jika kandungannya tinggi dalam darah, akan memicu inflamasi (peradangan).
- Makanan mengandung lemak jenuh
Dampak lemak jenuh pada makanan akan memicu tingginya produksi insulin. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging merah, es krim, mentega, dan masih banyak lagi.
“Sama seperti gula, lemak jenuh juga akan meningkatkan produksi insulin di dalam tubuh dan berdampak pada inflamasi dan kelebihan kalori,” imbuhnya lagi.
Baca juga:
- Makanan mengandung kimia
Penderita autoimun juga tidak disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung kimia seperti pengawet, penguat rasa, dan zat lainnya. Hal itu akan membuat sel imunitas bekerja keras.
Rita menjelaskan, beberapa penelitian menunjukan bahwa pasien autoimun mengalami likigan (kebocoran dari usus). Karena itu pasien tidak dianjurkan mengonsumsi zat berpartikel besar karena akan terdeteksi sebagai zat asing.
Itulah beberapa makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.