Maruarar Bantu Nenek Hasna yang Tinggal di Rumah 2x3 Meter Bersama Belasan Orang
JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bergerak cepat membantu nenek Hasna dan keluarganya untuk mendapatkan rumah lebih layak huni.
"Ibu Hasna dan keluarga sudah mendapatkan rumah yang layak untuk sementara selama 6 bulan ke depan," ujar Maruarar atau disapa Ara dalam keterangan dilansir ANTARA, Sabtu, 9 November.
Ara melakukan kunjungan mendadak ke rumah lama nenek Hasna dan berbincang-bincang dengannya. Dalam pertemuan tersebut, Ara sempat menawarkan nenek Hasna dan keluarga untuk pindah ke Rumah Susun Pasar Rumput. Namun, nenek Hasna merasa keberatan, karena mempertimbangkan keluarganya yang masih bersekolah di dekat tempat tinggal lamanya.
Setelah pertemuan tersebut, Ara bergerak cepat untuk mendapatkan tempat tinggal baru yang lebih layak huni bagi nenek Hasna dan keluarganya.
Dalam video yang dirilis oleh Kementerian PKP, terlihat nenek Hasna dan keluarganya sudah pindah ke rumah yang lebih layak huni yang didapatkan oleh Menteri PKP.
Lokasi rumah layak huni tersebut berjarak sekitar 200 meter dari rumah lama nenek Hasna. Rumah baru yang lebih layak huni itu memiliki satu lantai dan terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu merangkap ruang tengah yang luas, satu dapur dan satu kamar mandi yang lebih layak dibandingkan sebelumnya.
Rumah tersebut juga sudah memiliki listrik dan dalam kondisi bersih ketika nenek Hasna beserta keluarganya pindah ke rumah itu.
Tim dari Kementerian PKP juga melakukan recheck mengenai tempat tinggal baru yang dihuni keluarga nenek Hasna.
Ara bersama jajaran Kementerian PKP memberikan bantuan sembako kepada nenek Hasna dan keluarga. Selain sembako, Menteri PKP juga memberikan bantuan berupa perlengkapan tidur dan rumah tangga antara lain kasur 5 set, bantal dan guling 5 set, serta kompor 1 set.
Baca juga:
Nenek Hasna dan keluarganya menyampaikan terima kasih kepada Menteri PKP dan jajarannya yang telah membantu mereka untuk mendapatkan rumah yang lebih layak huni.
Nenek Hasna (62) merupakan warga Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, sebelumnya tinggal di rumah dengan luas 2x3 meter dengan dua lantai (kumuh, kondisi tidak layak) yang dihuni oleh 13 orang. Kondisi rumah tersebut masuk gang, kawasan permukiman kumuh dan padat.
Nenek Hasna tinggal dengan satu orang anak, 8 orang cucu dan 3 orang cicit. Nenek Hasna bekerja sebagai pengumpul botol plastik dengan pendapatan Rp15 ribu per hari.