TikTok Cegah Penyebaran Disinformasi Jelang Pilkada
JAKARTA – Menjelang musim Pilkada, TikTok menyadari bahwa konten misinformasi akan kembali meningkat seperti musim Pemilu pada awal tahun ini. Oleh karena itu, kampanye #SalingJaga kembali diperkenalkan.
Melalui kampanye #SalingJaga kali ini, TikTok ingin mengajak seluruh penggunanya untuk lebih pintar dalam menghadapi konten hoaks atau disinformasi. Menurut TikTok, penggunanya harus lebih cerdas dalam memilih dan membagikan konten.
"Zaman sudah berubah. Sekarang, menjadi skeptis sama seperti menjadi kritis. Saat ini kita sudah banjir informasi sehingga kita harus pintar dala memilih konten," kata Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, pada Kamis, 7 November.
Anggini mengatakan bahwa Platform, Process, dan People (3P) berperan penting dalam menghadapi penyebaran informasi. Namun, dari ketiga ini, People merupakan unsur terpenting karena manusia merupakan sumber informasi dan yang mengelola informasi itu sendiri.
Untuk menjaga platformnya dari konten disinformasi, TikTok berusaha menegakkan Panduan Komunitas dan Moderasi dengan tegas. Melalui penerapan ini, TikTok telah menghapus lebih dari 11 juta video yang melanggar Panduan Komunitas per kuartal kedua tahun ini.
Platform penyebaran video ini juga telah menghapus 345 juta akun yang terverifikasi palsu secara global dan menghapus lebih dari satu miliar komentar yang dianggap melanggar kebijakan TikTok atau mengganggu kenyamanan kreator video.
TikTok juga telah menghadirkan berbagai fitur yang dapat membantu platformnya dalam menyingkirkan konten disinformasi. Ada fitur Tidak Tertarik, filter keywords video, pelabelan akun untuk verifikasi jenis akun, dan pelaporan untuk video.
Baca juga:
"Kami menganggap semuanya serius," ujar Anggini. "Melalui kampanye #SalingJaga, kami ingin membangkitkan kesadaran, terutama publik secara luas, bahwa kita punya peran masing-masing. TikTok menganggap peran kami untuk menjaga keamanan dengan sangat serius."
Sementara itu, Rye selaku kreator TikTok mengatakan bahwa para influencer juga berperan penting dalam mengatasi hoaks. Rye meminta kreator TikTok lainnya untuk berhenti membagikan informasi bohong hanya untuk mendapatkan bayaran.
"Menurut aku, peran kreator biar enggak turut menyebarkan informasi kuncinya itu sih, aku harap mereka enggak anggap followers mereka itu cuma angka karena mereka (followers) juga manusia," ungkap Rey.