lightcraft Gaet ikkubaru dalam Sebuah Komposisi Eksploratif, Tell Me

JAKARTA - lightcraft kembali menyapa pendengar lewat single baru berjudul "Tell Me (feat ikkubaru)", yang dirilis 6 November kemarin. Menampilkan gaya kalem Muhammad Iqbal, vokalis dan gitaris ikkubaru (yang memproduseri lagu ini serta memberikan sentuhan magis pada gitar, keyboards, dan synthesizer), single ini menawarkan perpaduan yang kaya antara city pop hingga deep house.

Komposisi ini juga menyuguhkan kedalaman sisi emosional yang bisa menjadi soundtrack kehidupan, atau setidaknya untuk sebuah adegan film yang dramatis nan penuh pergolakan emosi.

Dipercantik dengan backing vocal dari sang istri tercinta dari Iqbal, Mirna Nurmala, lagu ini seyogianya adalah pernyataan diri yang dipoles dengan begitu apik. Terinspirasi dari percakapan kecil vokalis lightcraft, Imam Surataruna, dengan seorang teman saat sebuah konferensi di luar negeri, "Tell Me" mencerminkan pergulatan batin Imam akan kecemasan dan ketakutan atas segala hal yang mungkin saja berujung berantakan.

Judul "Tell Me" layaknya sebuah permohonan untuk mendapatkan kepastian, seruan pelipur lara di tengah ketidakpastian. Liriknya yang terdengar bak memohon dengan sangat, meminta diyakinkan "It’s gonna be all right", kemungkinan besar akan terasa lazim bagi siapa pun yang pernah menjalani hidup yang penuh keragu-raguan (mungkin, hampir semua dari kita?).

“Saya berbincang panjang dengan teman saya, dan pembicaraan itu mengalir cukup dalam. Setiap detilnya terngiang di kepala cukup lama, hingga saya pun menyadari bahwa inti dari semua itu persis seperti kecemasan luar biasa yang masih saya alami,” ungkap Imam. "Saya selalu meragukan diri saya sendiri, tetapi yang saya butuhkan hanyalah seseorang untuk sekedar meyakinkan saya bahwa semuanya akan baik-baik saja," jelas lightcraft dalam keterangan tertulis.

Kolaborasi dengan ikkubaru bukanlah suatu kebetulan. Iqbal dan bandnya telah berbagi panggung dengan lightcraft cukup banyak. Dan ya, mereka bahkan tampil di pernikahan Imam. Jadi, wajar jika Imam bisa dengan mudahnya bertanya kepada Iqbal apakah dia bersedia memproduseri lagu lightcraft. Iqbal memilih lagu yang sebelumnya dinamai "New Song Idea 25" (sungguh kreatif, bukan?) dari kumpulan demo, karena lagu tersebut seperti berbicara kepadanya. Dan lahirlah "Tell Me".

“Ini adalah tantangan yang saya inginkan. Menggabungkan gaya penulisan lagu saya dengan musik mereka,” kata Iqbal. "Saat saya mendengarkan demo mereka, hal pertama yang saya perhatikan adalah progresi kunci. 'Tell Me' cukup sederhana, sehingga banyak ruang untuk bereksperimen. Kami saling berbagi ide hingga tahap di mana kami pun bisa meningkatkan kualitas bermusik kami masing-masing."

Lagu ini di-master oleh mastering engineer asal Filipina, Miguel Lim, di Cebu, yang juga mengerjakan single lightcraft sebelumnya, "Coming Home (feat Chelsea Dawn & Coloura)." "Tell Me" terasa jauh berbeda dari karya-karya mereka sebelumnya, menunjukkan identitas sebuah band yang tidak takut untuk terus berevolusi dan mendorong batasan mereka sendiri demi melahirkan sesuatu yang segar dan menarik pada setiap rilisannya.

"Kami begitu antusias saat mendengar versi awal yang dikirimkan Iqbal. Rasanya kami seperti ada dalam satu ikatan harmoni antara satu dengan yang lain, juga arah musik kami,” tambah gitaris Fari Febrian.

Single baru ini terasa pas dengan kembalinya lightcraft ke Jepang di bulan lepas, di mana mereka terakhir kali melakoni tur pada 2019. Menampilkan "Tell Me" pada pertunjukan mereka di Tokyo serta M Festival 2024, mereka mendapatkan respon yang luar biasa dari penonton di sana. Kolaborasi ini bahkan terasa lebih masuk akal karena ikkubaru praktis adalah darah biru di kancah city-pop Jepang.

Sebuah video musik modis menyertai perilisan single ini, yang direkam dan disutradarai oleh kolaborator lama mereka, Reksa Fajar, di Studio Dikala. Memberikan penghormatan pada pertunjukan ikonik Spandau Ballet dan Simple Minds, video ini menampilkan lightcraft dan Iqbal dengan latar yang intim, hampir terasa sempit bahkan. Video ini diawali dengan memperlihatkan bentuk kecemasan mereka, yang berujung pada sebuah keriaan penuh kebahagiaan pada paruh kedua lagu.