Gibran Ingin Ngarsopuro Jadi Malioboro-nya Solo, Bagaimana Sejarahnya?
JAKARTA - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, punya keinginan dan rencana untuk menambah lokasi wisata di Solo, Jawa Tengah. Salah satu hal yang akan ia lakukan adalah mengubah Ngarsopuro jadi Malioboronya-nya Solo.
Isyarat rencana tersebut tampak dalam ungkapan Gibran melalui akun Instagram @gibran_rakabuming. Dalam unggahan tersebut, tampaklah foto Gibran yang sedang mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, berjalan-jalan di Ngasopuro.
"Masih mendampingi Pak Basuki Hadimuljono untuk melanjutkan peninjauan kawasan Ngarsopuro dan kawasan Jalan Gatot Subroto. Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, area ini jika diberikan sentuhan-sentuhan khusus, maka tempat ini cocok menjadi 'Malioboronya Solo'," tulis akun @gibran_rakabuming dalam keterangan foto.
Pekerjaan untuk mewujudkan Malioboro-nya Solo
Untuk menjadikan Ngarsopuro serupa spot ikonik Yogyakarta itu, Gibran berpendapat bahwa ada sejumlah pekerjaan khusus yang perlu dilakukan. Beberapa hal tersebut, antara lain persoalan trotoar yang perlu diperbaiki, lampu jalan yang dibiarkan mati, PKL yang kurang tertata, ruang terbuka hijau masih minim, serta banyaknya patung di Pasar Triwindu yang rusak.
Menurut orang nomor satu di Kota Solo itu, salah satu daya tarik dari perubahan Ngarsopuro dan koridor Jl. Gatsu menjadi “Malioboro” adalah galeri seni milik Sardono Kusumo.
"Di galeri ini pernah ditampilkan perjalanan 200 tahun pujangga dari Solo yang mengagumkan. Tentu area ini akan menjadi penyempurna perjalanan wisatawan Kawasan Ngarsopuro," ungkap akun tersebut.
Sejarah singkat Ngarsopuro
Pada 2018, kawasan Jl. Diponegoro, Kota Solo, akan dipenuhi tenda-tenda saat Sabtu malam. Ketika siang hari, jalan tersebut dijejali kendaraan, tetapi saat malam hari menjadi pasar yang ramai pejalan.
Puluhan pedagang datang ke lokasi tersebut untuk menjajakan produknya, dari kuliner hingga kerajinan tangan. Pasar malam ini memiliki nama Night Market Ngarsopuro.
Dikutip dari pariwisatasolo.surakarta.go.id, pencetusnya adalah ayah dari Wali Kota Solo saat ini, Joko Widodo, yang ketika itu juga menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pasar tersebut mulai aktif sejak 16 Februari 2009.
Berbagai barang bisa ditemukan di stan-stan yang berdiri di Ngarsopuro, terutama kreasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Solo. Pengunjung bebas memilih barang yang akan dibeli, seperti makanan, suvenir khas Solo, fashion, mainan anak, dan masih banyak lagi.
Pasar ini ada di jantung Kota Solo. Dengan lokasi tersebut dan harga yang miring, Night Market Ngarsopuro selalu ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan.
Selain info soal Ngarsopuro jadi Malioboro-nya Solo, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!