Erupsi Gunung Lewotobi, DPR Tekankan Pihak yang Bantu Harus Perkuat Kolaborasi
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan rasa prihatin atas bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT. Ia mengingatkan penyelamatan warga terdampak harus menjadi prioritas.
Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 9 korban meninggal dunia dan 1 masih dalam kondisi kritis akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Selain itu dilaporkan juga adanya 31 orang luka berat dan 32 orang luka ringan yang kini sudah dalam perawatan di Puskemas setempat di mana 3 di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Cucun pun berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar, khususnya bagi masyarakat terdampak ke tempat pengungsian.
“Prioritas adalah penyelamatan warga. BNPB dan BPBD bisa bekerja sama dengan teman-teman TNI/Polri serta Tagana dalam proses evakuasi masyarakat ke tempat aman,” tutur Cucun, Rabu 7 November.
BNPB mencatat ada tujuh desa yang terdampak erupsi gunung api ini. Enam desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Kemudian satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.
Baca juga:
Sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa diketahui terdampak letusan. Rinciannya, di Kecamatan Wulanggitang 2.527 KK atau 9.479 jiwa dan Ile Bura 207 KK atau 816 jiwa.
Cucun meminta tim SAR gabungan untuk tetap menyusuri dan segera mengevakuasi warga yang masih bertahan dalam radius 7 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Dikarenakan masih ada lebih dari 2.472 orang harus diungsikan.
“Pastikan semua masyarakat terdampak berada dalam kondisi aman, dan beri pendekatan humanis kepada yang belum berkenan mengungsi sehingga keamanannya terjamin,” jelas Cucun.
Saat ini, Pemda Flores Timur menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Cucun menekankan pentingnya penyaluran bantuan segera kepada warga, termasuk pendampingan yang diperlukan di lokasi bencana.
“Posko-posko darurat harus layak dengan fasilitas dasar yang memadai dilengkapi dengan akses air bersih, dapur umum yang sehat, serta pasokan obat-obatan dan makanan yang bergizi agar kesehatan dan kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi," paparnya.
Lebih lanjut, Cucun juga mendorong Pemerintah untuk menyediakan tempat pengungsian yang dapat menampung semua warga terdampak. Hal ini mengingat jumlah pengungsi masih mungkin akan meningkat.
“Pelayanan kesehatan harus tersedia di setiap posko pengungsian, mencakup pencegahan penyakit menular di pengungsian serta penanganan cedera akibat bencana," terang Cucun.
Selain itu, pimpinan DPR bidang kesejahteraan rakyat (Kesra) ini pun mengingatkan pentingnya disediakan layanan psikososial. Cucun menyoroti bagaimana korban bencana bukan hanya menghadapi masalah fisik, tetapi juga psikologis.
"Dukungan psikososial dan trauma healing sangat diperlukan agar para korban dapat pulih secara mental dari trauma bencana alam," ucapnya.
Cucun berharap setiap petugas yang dikerahkan dapat bekerja secara kompeten dan bisa berkoordinasi dengan efektif. Sinergi lintas instansi harus maksimal agar tidak ada kendala selama proses tanggap darurat.
"Semua ini dilakukan agar dapat menjawab kebutuhan warga secara menyeluruh dan memastikan keselamatan mereka selama masa krisis ini," tegas Cucun.
"Penguatan kolaborasi setiap instansi yang terlibat dalam proses tanggap darurat, termasuk kerja sama dengan relawan sangat penting agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal,” ucap Cucun.
Di sisi lain, Cucun mengingatkan tentang pemetaan kerusakan dan pemulihan infrastruktur pasca-bencana setelah situasi stabil.
“Terutama untuk permukiman masyarakat di sekitar gunung, dan sarana prasarana umum di sana. Infrastruktur yang rusak, seperti jalan dan jembatan, harus segera diperbaiki agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal secepat mungkin," urainya.
Terakhir, Cucun menyebut Pemerintah perlu memaksimalkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tentang langkah-langkah perlindungan diri dalam menghadapi bencana erupsi.
"Sosialisasi dan edukasi penting agar masyarakat tetap siaga dan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat," tutup Cucun.