Baterai All-New Santa Fe Hybrid Masih Impor dan Belum CKD, Ini Jawaban HMID
JAKARTA - Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah resmi memperkenalkan all-new Santa Fe beberapa waktu lalu. Ini merupakan mobil hybrid pertama yang diperkenalkan oleh pabrikan Korea Selatan di tanah air.
Dikonfirmasi juga bahwa SUV tersebut akan mengisi lini kendaraan Hyundai yang diproduksi secara lokal (CKD) di pabrik Cikarang, Jawa Barat. Namun, perusahaan menyebut baterainya masih impor dari luar (CBU).
Head of Parts Department HMID, Tony Hardiyanto mengatakan bahwa lini hybrid merek Hyundai di Indonesia belum mengandalkan rakitan lokal seperti kendaraan listrik, all-new Kona Electric.
“Untuk hybrid (baterainya) kita masih impor dari Korea. Soal CKD akan diputuskan,” kata Tony saat ditemui media di Cikarang, Rabu, 6 November.
Chief Operating Officer (COO) HMID Fransiscus Soerjopranoto, menambahkan bahwa keputusan untuk melakukan lokalisasi perakitan ditentukan oleh pihak Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
“Jadi soal keputusan CKD ditentukan oleh HMMI, biasanya mereka studi terlebih dahulu selama satu tahun,” ucap Frans.
Ia juga menerangkan bahwa bila mereka telah siap untuk memproduksi baterai hybrid secara lokal, maka akan segera diputuskan.
“Dalam volume tertentu apakah itu cocok dengan kapasitas mereka, kalau dirasa sanggup mereka akan lakukan,” tambah Frans.
Baca juga:
All-new Santa Fe kini tersedia dalam pilihan Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan varian mesin Smartstream G1.6T-GDI HEV turbo hybrid yang memberikan tenaga maksimal 235 ps pada 5.600 RPM.
Varian HEV tersedia dalam dua tipe, yakni Prime dan Calligraphy dengan banderol harga mulai dari Rp786,3 juta hingga Rp869,6 juta On The Road DKI Jakarta.
SUV ini ditawarkan dengan beberapa pilihan warna, seperti Optic White Matte, Creamy White Pearl, Titan Gray Metallic, Midnight Black Pearl, dan Midnight Black Matte.