Trump Diprediksi Menangi Pilpres AS, Sekjen NATO Rutte: Kepemimpinannya Kunci Menjaga Aliansi Tetap Kuat

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte memberi selamat kepada Donald Trump pada Hari Rabu, setela diprediksi terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, menekankan para anggota meningkatkan pengeluaran militer mereka, sebagai tanggapan atas kritik Trump yang terus-menerus terhadap aliansi Barat tersebut.

"Saya baru saja memberi selamat kepada Donald Trump atas terpilihnya ia sebagai Presiden Amerika Serikat," tulis Rutte di Twitter, seperti dikutip 6 November.

"Kepemimpinannya akan kembali menjadi kunci untuk menjaga Aliansi kita tetap kuat. Saya berharap dapat bekerja sama dengannya lagi untuk memajukan perdamaian melalui kekuatan melalui NATO," lanjutnya.

Di masa lalu, Donald Trump telah mengkritik NATO, menuduh anggota Eropa menghabiskan terlalu sedikit uang untuk pertahanan, seperti dikutip dari Reuters.

Selama kampanye pemilihannya, Trump berulang kali mengatakan AS akan membantu melindungi anggota NATO dari serangan Rusia di masa mendatang hanya jika anggota Eropa menghabiskan lebih banyak uang.

Dalam pernyataan yang lebih panjang, Rutte mengatakan "dua pertiga dari Sekutu sekarang menghabiskan setidaknya 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan, dan pengeluaran dan produksi pertahanan berada pada lintasan yang terus maju di seluruh Aliansi".

Ia menambahkan, "melalui NATO, AS memiliki 31 teman", sembari menunjukkan tantangan yang dihadapi aliansi militer tersebut, dengan merujuk antara lain pada "semakin kuatnya aliansi Tiongkok, Rusia, Korea Utara dan Iran".

"Bekerja sama melalui NATO membantu mencegah agresi, melindungi keamanan kolektif kita, dan mendukung perekonomian kita", katanya.

Trump yang berpasangan dengan JD Vance dari Partai Republik, bersaing melawan Kamala Harris dan Tim Walz dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 yang digelar mulai kemarin.

Trump, kandidat dari Partai Republik mengklaim kemenangan setelah Fox News memproyeksikan ia mengalahkan Harris dari Partai Demokrat, menutup kebangkitan politik yang menakjubkan empat tahun setelah ia meninggalkan Gedung Putih.

"Amerika telah memberi kita mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat," katanya pada Rabu pagi kepada kerumunan pendukung yang bersorak di Palm Beach County Convention Center, diapit oleh calon wakil presidennya, Senator JD Vance, para pemimpin Partai Republik dan anggota keluarga Trump.

Media berita lain belum mengumumkan hasil pemilihan untuk Trump, tetapi ia tampak hampir menang setelah menguasai negara bagian medan pertempuran Pennsylvania, North Carolina dan Georgia dan memimpin di empat negara bagian lainnya, menurut Edison Research.

Berdasar hitung cepat Fox News, Trump yang berpasangan dengan JD Vance diprediksi mengantongi 277 suara elektoral. Sedangkan Harris yang berpasangan dengan Tim Walz mendapat 226 suara elektoral. Sementara, mengutip Associated Press, Trump sejauh ini berhasil mengantongi 267 suara elektoral, sedangkan Harris mendapatkan 224 elektoral. Keduanya membutuhkan minimal 270 suara elektoral untuk memenangi Pilpres AS 2024.