JAKARTA - Amerika Serikat secara resmi akan membuka pangkalan pertahanan udara baru di Polandia utara pada Hari Rabu, saat Warsawa berupaya meyakinkan warga, NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) menjamin keamanan mereka di tengah kekhawatiran setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum pekan lalu.
Terletak di Kota Redzikowo dekat pantai Baltik, pangkalan tersebut telah dibangun sejak tahun 2000-an. Warsawa mengatakan pangkalan itu melambangkan fakta aliansi militernya dengan Washington tetap solid, tidak peduli siapa yang berada di Gedung Putih.
"Memang butuh waktu, tetapi pembangunan ini membuktikan tekad geostrategis Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski dalam sebuah video yang diunggah ke X pada Hari Selasa, melansir Reuters 13 November.
"Aliansi Polandia-Amerika kuat, terlepas dari siapa yang memerintah di Warsawa dan Washington," tandasnya.
Presiden Polandia Andrzej Duda, seorang konservatif yang telah menekankan hubungan hangatnya dengan Trump, akan menghadiri upacara pembukaan pangkalan tersebut.
Pada Hari Senin, ia mengatakan kepada wartawan, Donald Trump telah meneleponnya untuk mengucapkan selamat atas Hari Kemerdekaan Polandia.
Diketahui, kritik Trump di masa lalu telah membuat beberapa anggota NATO gelisah, saat politisi Partai Republik itu bersumpah, di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat tidak akan membela negara-negara yang tidak cukup banyak mengeluarkan biaya untuk pertahanan.
Namun, Polandia mengatakan fakta negara itu adalah pembelanja pertahanan terbesar aliansi tersebut dibandingkan dengan ukuran ekonominya, berarti negara itu tidak perlu takut.
Dijuluki 'Aegis Ashore', pangkalan AS di Redzikowo merupakan bagian dari perisai rudal NATO yang lebih luas yang menurut aliansi tersebut mampu mencegat rudal balistik jarak pendek hingga menengah.
Elemen kunci lain dari perisai tersebut termasuk situs Aegis Ashore kedua di Rumania, bersama dengan kapal perusak angkatan laut AS yang bermarkas di pelabuhan Spanyol Rota dan radar peringatan dini di Kota Kurecik, Turki.
Terpisah, pejabat Rusia dan Belarusia mengatakan mereka mengawasi pangkalan NATO dengan saksama dan akan memasukkannya ke dalam perencanaan militer mereka.
Moskow telah melabelinya sebagai ancaman bagi Rusia sejak tahun 2007, ketika pangkalan tersebut masih dalam tahap perencanaan. NATO mengatakan perisai tersebut murni bersifat defensif.
Pangkalan Redzikowo pada dasarnya merupakan "peninggalan era sebelumnya", namun, Marek Swierczynski, seorang analis dari lembaga pemikir Polityka Insight, mengatakan kepada kantor berita negara PAP, karena pangkalan itu dirancang dengan mempertimbangkan ancaman dari Iran, bukan dari Rusia.
BACA JUGA:
Sementara itu, Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengatakan pada Hari Senin, cakupan perisai itu perlu diperluas dan Warsawa akan membahas hal ini dengan NATO dan Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte sendiri rencananya akan bertemu Presiden Duda dan Perdana Menteri Donald Tusk di Warsawa pada Hari Rabu.