Pejabat Pemilu AS Tepis Narasi Kecurangan yang Dilontarkan Donald Trump
JAKARTA - Pagi ini waktu Amerika Serikat, para pemilih akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin negara berikutnya. Kamala Harris dari Partai Demokrat bersaing dengan calon dari Partai Republik Donald Trump.
Diulas CNN, Selasa, 5 November, Pemilu AS masih diselipi klaim palsu mengenai kecurangan pada tahun 2020 dan tuduhan berulang-ulang yang dilontarkan mantan Presiden Donald Trump.
Yang jadi sorotan yakni masalah logistik seperti antrean panjang, surat suara, dan penghitungan suara. Tapi hal itu akan dicermati terutama di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama.
Pejabat pemilu di seluruh AS – khususnya di negara bagian yang belum menentukan pilihan (swing states) – berjanji untuk menjunjung tinggi integritas suara dan meminta para pemilih tidak disesatkan teori konspirasi.
“Di sini, di Georgia, mudah untuk memilih dan sulit untuk berbuat curang,” kata Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger.
“Sistem kami aman dan orang-orang kami siap,” tegasnya.
Baca juga:
Pemilu tahun 2024 memunculkan tuduhan dari Trump dan anggota Partai Republik lainnya pemilu tersebut “dicurangi.”
Trump berulang kali melontarkan klaim palsu Partai Demokrat melakukan kecurangan dalam pemilu serta memutarbalikkan masalah pemilu dalam upaya untuk membuat para pendukungnya percaya pemilu tersebut tidak sah jika ia kalah.