AS Peringatkan Israel Belum Meningkatkan Akses Bantuan ke Jalur Gaza Secara Signifikan

JAKARTA - Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan pada Hari Senin, Israel telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan akses bantuan ke Gaza, tetapi sejauh ini gagal untuk secara signifikan mengubah situasi kemanusiaan di daerah kantong itu, saat tenggat waktu yang ditetapkan oleh AS untuk memperbaiki situasi semakin dekat.

Pemerintahan Presiden Joe Biden memberi tahu Israel dalam surat tertanggal 13 Oktober, mereka memiliki waktu 30 hari untuk mengambil langkah-langkah khusus untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, yang setahun belakangan mengalami operasi udara dan darat Isral yang menargetkan kelompok militan Hamas.

Pekerja bantuan dan pejabat PBB mengatakan kondisi kemanusiaan terus memburuk di Gaza.

"Sampai hari ini, situasinya belum berubah secara signifikan. Kami telah melihat peningkatan dalam beberapa pengukuran. Kami telah melihat peningkatan dalam jumlah penyeberangan yang dibuka. Tetapi jika Anda melihat rekomendasi yang ditetapkan dalam surat itu, itu belum terpenuhi," kata Miller, melansir Reuters 5 November.

Miller mengatakan hasil sejauh ini "tidak cukup baik", tetapi menekankan periode kurun waktu 30 hari belum berlalu.

Selain itu, ia menolak mengatakan konsekuensi apa yang akan dihadapi Israel jika gagal menerapkan rekomendasi tersebut.

"Yang dapat saya katakan kepada Anda adalah kami akan mengikuti hukum," katanya.

Diketahui, Washington, pemasok utama senjata Israel, telah mendesak Israel untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan di Gaza sejak perang dengan Hamas dimulai dengan serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.

Surat tertanggal 13 Oktober, yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, mengatakan kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk menerapkan langkah-langkah akses bantuan, dapat berimplikasi pada kebijakan dan hukum AS.

Pasal 620i Undang-Undang Bantuan Luar Negeri AS melarang bantuan militer ke negara-negara yang menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan AS.

Kemarin, Israel secara resmi menarik diri perjanjian yang mengakui perang badan pengungsi PBB (UNRWA) dengan menyurati PBB secara resmi, mengaitkan dengan tuduhan staf badan tersebut memiliki hubungan dengan Hamas.