JAKARTA - Israel gagal memenuhi tuntutan Amerika Serikat untuk meningkatkan akses bantuan kemanusiaan yang lebih besar ke Jalur Gaza, di mana kondisinya lebih buruk daripada titik mana pun dalam perang yang telah berlangsung selama 13 bulan, kata organisasi bantuan internasional.
Pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden bulan lalu meminta Israel untuk "menambah" lebih banyak makanan dan bantuan darurat lainnya ke wilayah Palestina, memberinya tenggat waktu 30 hari yang berakhir Hari Selasa, dikutip dari The Times of Israel 12 November.
Pemerintah Washington memperingatkan, kegagalan untuk memenuhinya dapat memicu undang-undang AS yang mengharuskannya untuk mengurangi dukungan militer saat Israel melancarkan serangan terhadap Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Israel telah mengumumkan serangkaian langkah untuk memperbaiki situasi.
Namun, pejabat AS baru-baru ini mengisyaratkan Israel masih belum berbuat cukup banyak, meskipun mereka belum mengatakan apakah mereka akan mengambil tindakan atau tidak.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar kemarin mengatakan kepada wartawan, ia yakin "masalah itu akan terpecahkan."
Laporan hari ini, yang disusun oleh delapan organisasi bantuan internasional, mencantumkan 19 langkah kepatuhan terhadap tuntutan AS. Laporan itu menyatakan, Israel gagal mematuhi 15 langkah dan hanya mematuhi sebagian dari empat langkah.
"Israel tidak hanya gagal memenuhi kriteria AS yang mengindikasikan dukungan terhadap respons kemanusiaan, tetapi juga mengambil tindakan yang secara dramatis memperburuk situasi di lapangan, khususnya di Gaza utara," kata laporan itu.
"Situasi itu bahkan lebih buruk hari ini daripada sebulan yang lalu," lanjut laporan itu memberikan penekanan.
Sebelumnya Israel pada Hari Selasa mengatakan telah membuka penyeberangan baru untuk memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.
BACA JUGA:
Terpisah, COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengatakan penurunan jumlah truk bantuan pada Bulan Oktober disebabkan oleh penutupan penyeberangan untuk Hari Raya Yahudi dan peringatan yang menandai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
"Oktober adalah bulan yang sangat lemah," kata seorang pejabat Israel dengan syarat anonimitas sesuai dengan aturan pengarahan militer.
"Namun jika melihat angka pada Bulan November, kami bertahan pada angka sekitar 50 truk per hari ke Gaza utara dan 150 truk per hari ke wilayah Gaza lainnya," tandasnya.