Sajikan Kuliner Ekstrem, Hidangan dari Daging Kucing Cukup Populer di 3 Negara Ini

JAKARTA - Bagi sebagian negara, Anda dapat menemukan beraneka ragam makanan ekstrem untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah daging kucing yang hangat diperbincangkan. Ada beberapa negara yang rata-rata masyarakat di sana mengonsumsi daging kucing.

Di Indonesia mengonsumsi kucing adalah hal yang tabu dan mengejutkan warganet. Namun, tidak berlaku bagi beberapa negara yang memelihara kucing sebagai binatang ternak dan diambil dagingnya untuk dikonsumsi.

Berikut 3 negara yang punya tradisi mengonsumsi daging kucing, seperti dilansir VOI dari laman World Population Review pada Senin, 4 November 2024.

1. Vietnam

Selama bertahun-tahun, ribuan kucing liar di Vietnam telah diculik dan dijual ke penjual makanan, rumah tangga, dan restoran. Vietnam terkenal memiliki perdagangan pasar gelap yang sangat menguntungkan untuk penjualan daging kucing dan anjing.

Daging kucing biasanya dibuat menjadi sup, atau semur. Daging kucing disajikan dengan serai, jahe, atau direndam di dalam ketumbar dan cabai. Menu ini dianggap sebagai hidangan lezat di kota Ho Chi Minh.

Walau ilegal untuk dikonsumsi, namun makanan ini sering dijual di Vietnam. Akibat tingginya permintaan, banyak hewan peliharaan yang sering di curi, bahkan dari negara tetangga, Thailand dan Laos. Biasanya, kucing-kucing itu diselundupkan ke toko-toko daging khusus.

2. China

Tidak mengherankan, China terkenal sebagai konsumen daging kucing dan anjing terbesar di dunia. Bukan hanya dari penjual pasar gelap, daging kucing dapat ditemukan di berbagai provinsi dan wilayah di seluruh China.

Daging kucing disiapkan dengan berbagai cara sebagai makanan lezat. Daging kucing dianggap bermanfaat untuk kesehatan, seperti metabolisme meningkat, menyejukkan tubuh selama musim panas dan menghangatkan tubuh selama musim dingin.

Daging kucing diolah sebagai sup, steak, atau dipadukan dengan sayuran dan nasi. Lalu, disajikan dengan bumbu dan topping. Setiap tahunnya, China telah 'memakan' lebih dari empat juta anak kucing dimakan.

Tidak banyak penegakan resmi terhadap pemakan kucing dan hewan peliharaan lainnya. Tetapi, aturannya lebih ke menentang pencurian dan perampokan hewan peliharaan serta kucing liar.

3. Australia

Australia dikenal memiliki jumlah satwa liar yang melimpah, termasuk kucing, bahkan di daerah perkotaan. Australia tidak memiliki aturan khusus terkait menyembelih kucing untuk dikonsumsi, sehingga ada pasar gelap yang meluas untuk daging kucing.

Selain itu, aturan hukum di Australia tidak melarang memakan daging kucing. Tetapi, melarang pencurian dan perambahan pelecehan hewan atau praktik tidak manusiawi. Jika membunuh hewan menyebabkan rasa sakit atau tidak dibunuh secara langsung, hal ini diartikan sebagai pelanggaran hukum dan dituntut di bawah hukum sepenuhnya.