Kalah Tipis dari AC Milan, Nesta Murka dan Sebut Wasit "Hancurkan Sepak Bola"
JAKARTA — Pelatih Monza, Alessandro Nesta, menyatakan kemarahannya terhadap keputusan wasit Ermano Feliciani yang dinilai merugikan timnya dalam laga melawan AC Milan pada Sabtu 2 November atau Minggu dini hari WIB. Monza kalah tipis 0-1 dari Milan lewat gol semata wayang Tijjani Reijnders pada menit ke-43.
Monza tampil dominan di babak pertama dan berhasil menciptakan beberapa peluang emas. Tim tuan rumah bahkan sempat mencetak gol melalui tendangan setengah voli Dany Mota Carvalho, namun gol tersebut dianulir karena wasit menganggap ada dorongan dari Warren Bondo terhadap Theo Hernandez saat proses terjadinya gol.
“Kami merasa marah, tetapi sekaligus bangga terhadap para pemain. Kami memiliki dua penampilan bagus saat melawan Atalanta dan Milan. Seharusnya kami mencetak empat gol di babak pertama, namun hanya satu gol yang tercipta dan itu pun tidak disahkan,” ujar Nesta kepada Sky Sport Italia.
Kekecewaan terhadap Keputusan Tanpa Tinjauan VAR
Pada momen pelanggaran terhadap Hernandez, wasit awalnya membiarkan permainan berlanjut. Namun, kemudian ia meniup peluit menghentikan pertandingan tanpa melakukan tinjauan VAR terlebih dahulu. Nesta menilai keputusan tersebut merusak esensi permainan sepak bola yang seharusnya lebih sederhana.
Baca juga:
“Mereka membuat sepak bola menjadi sangat rumit. Ini adalah olahraga dengan kontak fisik, tetapi kini semua sentuhan kecil dihukum, offside tipis dianggap melanggar, dan pemain harus berduel dengan tangan di punggung agar tidak berpotensi penalti,” ungkap Nesta yang pernah bermain untuk Lazio dan AC Milan.
Ia menekankan pentingnya penyesuaian peraturan agar tidak menghilangkan esensi kontak fisik dalam sepak bola. “Saya percaya perwasitan harus menyesuaikan diri dengan olahraga ini, bukan sebaliknya,” tegas Nesta.
Akibat kekalahan ini, Monza masih terjebak di zona merah, menempati posisi ke-18 di klasemen sementara dengan perolehan delapan poin. Pada pertandingan Serie A berikutnya, Monza akan menghadapi Lazio, mantan klub yang pernah lama dibela oleh Nesta, pada 11 November mendatang.