Penjualan Mobil Nissan e-Power Berhasil Tembus 1,5 Juta Unit di Seluruh Dunia

JAKARTA - Nissan mengumumkan pencapaian mengesankannya dalam segmen hybrid dengan teknologi e-Power. Penjualan mobil dengan sistem ramah lingkungan ini berhasil melewati 1,5 juta unit pada akhir Oktober belum lama ini.

Melansir dari laman resmi pabrikan, Sabtu, 2 November, pasar Jepang menjadi penyumbang terbesar dengan berhasil menjual 1,170 juta unit mobil dengan sistem ini. Di belakangnya, ada pasar Eropa dengan jumlah 140.000 unit.

Kemudian, pasar China juga menjadi penyumbang terbesar lainnya dengan total 60.000 unit. Hal ini tergolong impresif mengingat persaingan dari mobil merek lokal yang semakin memanas.

Sementara itu, merek tersebut berniat untuk memperluas pasar teknologi e-Power di beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Direncanakan mereka akan meluncurkan mobil hybrid pertamanya di Amerika Utara pada 2026 mendatang.

Pada tahun lalu, mobil dengan sistem e-Power berhasil berikan kontribusi sebanyak 42,6 persen terhadap penjualan Nissan secara keseluruhan untuk pasar negeri Sakura.

Awal tahun ini, Nissan juga mengumumkan perencanaan strategis ‘The Arc’ yang merupakan bagian dari visi jangka panjangnya, ‘Ambition 2030’ dengan menghadirkan lebih banyak kendaraan ramah lingkungan.

The Arc terdiri dari peluncuran 30 model baru untuk pasar global pada tahun 2026 mendatang, dengan 16 di antaranya merupakan kendaraan berpenggerak listrik (EV).

Selain memperkenalkan kendaraan elektrifikasi, Nissan juga akan melakukan pembaruan pada 60 persen dari jajaran mesin pembakaran internal (ICE) globalnya, dengan tujuan meningkatkan penjualan tahunan hingga 1 juta unit.

Lebih lanjut, pabrikan yang berbasis di Yokohama, Jepang, ini berencana untuk mengurangi biaya produksi kendaraan listrik generasi berikutnya sebesar 30 persen, membuka jalan bagi keseimbangan biaya antara EV dan kendaraan ICE pada tahun 2030.

Nissan juga merincikan beberapa model yang akan diluncurkan untuk beberapa pasar, seperti delapan model New Energy Vehicle (NEV) di China, tujuh model di AS dan Kanada, lima model di Jepang dan Timur Tengah, serta tiga model di India dan Afrika, dan dua model di Oseania.