Era Baru untuk Destinasi Wisata Prioritas: Meningkatkan Daya Tarik dan Kualitas Layanan

JAKARTA - Platform smart tourism berbasis data science tengah dikembangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Politeknik Negeri Jember (POLIJE).

Nantinya, platform berbasis digital itu digunakan untuk lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan pemerintah, seperti Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, Danau Toba, dan Borobudur.

Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di era digital.

“Platform yang akan kami kembangkan bukan hanya memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan rekomendasi paket wisata, tetapi juga mendukung evaluasi kebijakan secara sistematis pada DPSP,” kata Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN Esa Prakasa seperti dikutip Antara.

Adapun tiga subsistem utama dalam platform smart tourism ini meliputi dashboard analisis sentimen, analisis mobilitas, dan sistem rekomendasi berbasis preferensi wisatawan.

Dengan adanya platform ini, diharapkan DPSP dapat menarik lebih banyak wisatawan, memperpanjang lama tinggal, serta memperkaya pengalaman saat liburan.

Sekretaris Jurusan Teknologi Informasi POLIJE Trismayanti Dwi Puspitasari menyambut positif kerja sama ini dengan menegaskan proyek ini akan menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen untuk berkontribusi langsung dalam inovasi teknologi pariwisata.

Menurut dia, kolaborasi ini memungkinkan POLIJE untuk turut berkontribusi melalui pengembangan teknologi yang mampu meningkatkan daya tarik dan kualitas layanan di destinasi pariwisata Indonesia.

"Ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal dan memberdayakan masyarakat sekitar DPSP melalui promosi produk lokal dan layanan wisata,” ujar Trismayanti.

Diketahui, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyebutkan, Kemenpar memiliki target besar dalam mencapai 14 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2024 yang baru tercapai 9,09 juta wisman atau atau naik 20,38 persen pada periode Januari-Agustus 2024.

"Kita ada target lima tahun berikutnya. Tentu kita akan promosikan lebih ke high quality tourist, menggalakkan promosi ke luar negeri lebih banyak lagi," sambungnya.

Dia menekankan kolaborasi antarkementerian menjadi hal yang krusial dalam memajukan pariwisata Indonesia.

Widi menyampaikan persoalan pariwisata memerlukan kerja sama banyak pihak untuk mencari solusi guna meningkatkan pertumbuhan jumlah kunjungan hingga peningkatan kualitas layanan di sektor pariwisata Indonesia.

"Mengenai aksesibilitas, transportasi, harga tiket yang terjangkau, kita harus segera atasi bersama kementerian dan lembaga yang lainnya supaya wisman, dan wisnus (wisatawan nusantara) bisa travel di Indonesia lebih murah," katanya.