Eksklusif Callista Arum Jadikan Kritik Sebagai Motivasi Berkarya
JAKARTA - Callista Arum menceritakan terkait pengalamannya bermain dalam film berjudul Kemah Terlarang Kesurupan Massal yang digarap oleh rumah produksi Rapi Films. Dalam wawancara eksklusif dengan VOI, Callista mencoba membagikan pengalamannya memainkan dua karakter sekaligus yaitu Rini dan Roro Putri.
Callista mengaku sempat kesulitan untuk memainkan dua karakter sekaligus meski tidak memiliki perbedaan karakter yang terlalu jauh. Hal ini yang harus membuat Callista bekerja lebih keras karena harus menunjukkan perbedaan antara Rini dan Roro Putri hanya melalui ekspresi wajah.
“Lumayan. Jadi, Rini itu kan karakternya sebenarnya sama Roro tuh beda banget, tapi nggak beda juga. Jadi kayak Rini tuh tipikal yang pendiam, lemah, lemes. Kalo Roro nggak. Tapi dia diem juga. Tapi beda. Raut mukanya,” ujar Callista Arum kepada VOI, Rabu, 18 September.
“Kalau Rini itu udah pasti yang kayak kita sekarang kayak bengong, kayak dia tuh lebih sering yang kayak tatapan matanya tuh ya udah kayak kosong, gitu. Tapi kalau misalnya Roro, itu tetapan matanya tuh udah lebihan tajem, lebihan fierce, lebih yang kayak raut wajahnya tuh bedalah,” tambahnya.
Tak berhenti sampai di situ, Callista juga mendapatkan kesulitan dalam hal bahasa yang di mana film Kemah Terlarang Kesurupan Massal ini berlatar lokasi di Yogyakarta. Callista mengaku sempat stress hingga menangis untuk menghafal dialog berbahasa jawa.
“Iya, karena Roro itu harus berbahasa Jawa dengan fasih. Jadi tentu itu sulit dan aku lumayan sempet stress karena, jadi kan pastinya kalau misalnya bahasa Jawa itu di lokasi di set itu udah pasti akan ada perubahan-perubahan. Jadi apa yang udah aku hafal yang tiba-tiba di set dirubah dan itu harus langsung take,” kata Callista Arum.
“Itu yang bikin aku kayak, ‘bentar, bentar, bentar’, itu tuh aku bener-bener sampai ada satu adegan dimana aku panjang banget dialog bahasa Jawanya, dan itu diganti. Diganti karena lebih bagus gini, lebih bagus gini. Terus aku udah stress, aku udah panik, sampe aku akhirnya nangis di set. Terus yang nangin aku Nayla,” tambahnya.
Butuh tiga hingga empat kali pengambilan gambar ketika Callista melakukan adegan kesurupan Roro Putri. Tetapi ia tegaskan tidak semuanya karena kesalahannya dalam mengucapkan bahasa jawa.
“Berapa ya? Empat? Tiga? Sebenernya retake-retake itu nggak murni semuanya gara-gara kesalahan aku. Maksudnya kayak ada aja tiba-tiba lampu, atau aja tiba-tiba ada apa yang lewat, gitu-gitu sih,” tutur Callista Arum.
Andalkan Tuhan dalam Meniti Karir
Callista Arum bercerita bahwa terjun ke dunia akting bukan menjadi cita-citanya sejak kecil, bahkan ia sendiri tidak pernah terpikirkan untuk bisa berkecimpung di dunia perfilman. Ia mengaku bahwa perjalanan karirnya yang berawal sebagai seorang artis sinetron hingga akhirnya dipercaya menjadi pemain utama tidak selalu mudah.
Baginya ada campur tangan Tuhan dalam setiap perjalanan karirnya yang membuat ia yakin bahwa ada alasan di balik keputusannya untuk akhirnya memilih karir sebagai seorang aktor.
“Jadi bener-bener jalannya tuh menurut aku emang jalan Tuhan. Dan aku sama sekali nggak bilang kalau jalan aku itu gampang karena di judul pertama aku itu banyak banget hal yang aku merasa oke, Tuhan aku mengerti,” kata Callista Arum.
“Tuhan memang mungkin kasih ini cepat buat aku, tapi cepat bukan belum tentu berarti semuanya berjalan dengan lancar. Jadi kayak ada orang yang bilang, jadi dibilangin gini, ‘kamu tuh terlalu cepat naiknya’. ‘Kamu dari sinetron pertama langsung jadi PU’. ‘Kamu nggak akan lama di entertainment’. Banyak banget yang ngomong kayak gitu sama aku,” tambahnya.
“Bahkan waktu di sinetron di sinetron pertama aku, aku dibilang aku artis kelas C. Aku bukan artis kelas A. Terus dibilang aku nggak bakal jadi apa-apa kayak gitu-gitu tuh banyak banget. Dan aku kayak, aku merasa Tuhan taruh aku di situ, emang cepet prosesnya, tapi tantangannya tuh lebih daripada yang udah lama. Ngerti nggak sih? Kayak yang lama tapi slowly but sure gitu. Aku cepat tapi kayak gerubuk-gerubug. Terus memang dari dulu aku impiannya pengen film,” sambungnya.
Hal ini juga yang membuat Callista akhirnya bisa kuat dalam menghadapi segala pandangan sebelah mata orang lain terhadap dirinya yang saat itu baru saja terjun ke dunia akting. Lagi-lagi, Callista merasa bahwa Tuhan adil sehingga bisa menjadikan itu sebagai motivasi untuk maju.
“Kalau misalnya dibilang nggak sih, berarti aku bohong ya. Maksudnya kayak, I'm just human dan saat itu aku masih umur 16 tahun. Digituin depan mata aku sama pemain senior tuh rasanya sakit banget. Tapi aku ngerasa mungkin ini yang aku harus lewati karena kalau aku nggak ngelewatin kayak gini aku nggak akan bisa kuat mental aku gak akan jadi siapa-siapa,” ujarnya.
“Maksudnya kayak dengan waktu aku yang singkat tapi orang-orang lebih jahat, itu mungkin kayak emang menggantikan. Maksudnya Tuhan adilah. Mungkin yang waktunya memang panjang dari awal tapi tuh jalannya tuh mulus, pelan-pelan tapi naik. Jadi aku ngerasa aku terima aja. Terus aku malah kayak, itu emang bensin aku untuk ngebut. Aku mikirnya gitu sih,” imbuh Callista Arum.
Di akhir wawancara, Callista menuturkan bahwa memiliki mimpi untuk bisa tembus ke perfilman Hollywood. Bagi wanita berusia 20 tahun ini, memiliki mimpi seperti itu menjadi bukti bahwa akan selalu ada Tuhan yang mengiringi langkah karirnya.
Baca juga:
- Kejadian Aneh Callista Arum Saat Bertemu Pelaku Asli di Kemah Terlarang
- Derby Romero Tertantang Berbahasa Jawa Kromo Inggil di Kemah Terlarang
- Sinopsis Drama China The Fevengers: Konspirasi di Balik Pernikahan Lei Se Lin - Cavan Wen
- Saksi Sebut Eks Satpam Ancam Sebar Foto Ria Ricis Tanpa Hijab dan Minta Uang Rp300 Juta
“Aku berharap, ini harapan tertinggi aku ya. Aku pengen ke Hollywood. Main di film Hollywood. Iya, iya. Main di film Hollywood. Terus aku ingin apa ya, aku pengen cobain semua karakter yang ada di luar sana dan yang pasti aku pengen semua orang melihat kalau aku itu bukan melakukan ini sendiri," terangnya.
"Ada Tuhan di belakang aku. So it's not me. Kalau misalnya kalian ngeliat aku aktingnya bagus atau kalian melihat aku di film ini bagus atau filmnya naik itu bukan karena aku, bukan karena PH itu karena my God,” tutup Callista Arum.