PSI Ancam Pecat Kader Membelot Dukung Pramono-Rano   

JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada satu kadernya yang menyatakan dukungan pada cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.

Sanksi ini akan dikenakan kepada satu kader PSI, yakni Ahmad Faisal bersama enam kader partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menemui Pramono untuk memberi dukungan.

Bahkan, Elva juga mengancam akan memecat satu kader tersebut dari keanggotaan partai yang dipimpin Kaesang Pangarep tersebut.

“Teguran sudah kami lakukan dan tidak tertutup kemungkinan kami akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan kartu tanda anggota kepada yang bersangkutan karena menggunakan nama partai untuk kepentingan pribadi," kata Elva dalam keterangannya, Kamis, 31 Oktober.

Elva menegaskan partainya tak membelot dan tetap mendukung pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta. Sehingga, dipastikan dukungan dari satu kader tersebut bukan atas nama partai.

"PSI percaya tindakan sabotase politik ini tidak akan mengganggu solidaritas dan keharmonisan KIM Plus sebagai kesatuan partai partai pendukung RIDO di Jakarta," ujarnya.

Terpisah, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menegaskan salah satu kadernya yang ikut mendukung Pramono-Rano bukanlah pengurus partai.

Hasbi menilai, keputusan Ahmad Syukri, kadernya yang mendukung Pramono-Rano jelas tidak mewakili partai. Ahmad Syukri, menurut Hasbi, mendukung karena yang bersangkutan juga pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah.

“Pak Syukri itu pengurus NU, Pengurus MWC NU DKI. Pengurus NU dia. Dan memang yang saya tahu PWNU DKI sudah ke Pak Pram,” ucap Hasbi.

Senada, Ketua DPW PPP DKI Jakarta Saiful Rachmad Dasuki menegaskan satu kadernya yang mendukung Pramono-Rano, yakni Firman Abdul Hakim, akan disanksi oleh partai.

"Kami akan lakukan tindakan tegas yang dipandang perlu terhadap pihak-pihak yang mengastanamakan PPP dalam Pilkada Jakarta. Masih banyak cara atau organ yang bisa dimainkan oleh orang-orang tersebut tanpa harus bawa-bawa PPP" ucap Saiful.

Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno mendapat dukungan dari 7 kader partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Ketujuh politikus itu menyambangi kediaman mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Pramono, Kamis, 31 Oktober pagi.

Mereka adalah Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin (Partai PKB). Kesemuanya merupakan mantan calon legislatif DPRD Jakarta.