Harga Chainlink Langsung Meroket Usai Luncurkan Upgrade Teranyar
JAKARTA - Chainlink, protokol Oracle terdesentralisasi terkemuka di dunia, mengumumkan peningkatan besar-besaran pada Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) mereka, yang kini resmi aktif di jaringan utama alias mainnet. Pembaruan CCIP versi 1.5 ini diharapkan menjadi langkah maju dalam memfasilitasi komunikasi lintas rantai (cross-chain) yang lebih aman dan efisien, memungkinkan integrasi antarprotokol yang lebih lancar dalam ekosistem Web3.
Dengan peningkatan CCIP, Chainlink memperkenalkan empat pembaruan utama yang bertujuan untuk memperkuat keandalan dan fleksibilitas protokol bagi pengembang dan pengguna akhir.
Upgrade teranyar ini menghadirkan standar Chainlink Custom Cross-chain Token (CCT) yang dirancang khusus untuk CCIP. Standar CCT ini memberi kemampuan pada CCIP untuk mengaktifkan transfer token asli lintas rantai yang lebih mandiri, dengan opsi pengelolaan token secara penuh bagi pengembang. Fitur baru ini tidak hanya menawarkan kontrol dan kepemilikan penuh bagi pengembang atas deployment token mereka, namun juga mendukung fleksibilitas tinggi dalam pemrograman, serta memastikan transfer tanpa selisih harga (zero-slippage), yang kerap menjadi kendala pada transaksi lintas rantai.
Selain itu, Chainlink menggarisbawahi bahwa antarmuka baru ini dirancang agar lebih ramah bagi pengembang. Dengan penyederhanaan ini, para pengembang dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan terbaru tanpa mengalami hambatan teknis yang kompleks. Hal ini akan memungkinkan protokol Chainlink untuk terus berkembang dan beradaptasi, memperkuat posisinya sebagai salah satu protokol paling aktif di industri blockchain global.
Menariknya, peningkatan CCIP versi 1.5 ini juga dilengkapi dengan peluncuran fitur Token Developer Attestation, sebuah fitur uji coba dalam fase beta tertutup. Melalui fitur ini, pengembang dapat melakukan verifikasi ulang pada pengembangan token mereka, termasuk memastikan validitas proses pembakaran (burn events) token sebelum dicetak (minted). Proses ini diyakini akan semakin memperkuat kepercayaan pengguna dan mengurangi risiko kesalahan teknis dalam pencatatan dan pengelolaan token.
Pembaruan ini tidak hanya menandai langkah maju Chainlink dalam menyediakan infrastruktur yang lebih kuat bagi pengembang Web3, namun juga membuktikan relevansi protokol Oracle ini dalam mendukung integrasi lintas rantai yang efisien.
Tadi siang, token LINK sempat berada di kisaran 10 dolar AS (Rp155.000) per token. Data terbaru dari CoinGecko menunjukkan dalam 24 jam terakhir harga LINK naik 6,4%. Saat penulisan, LINK diperdagangkan di level Rp192.501.