Sejarah Pose Peace Sign dari Tanda Hinaan hingga Simbol Perdamaian
YOGYAKARTA - Siapa yang tidak mengenal pose peace sign? Gestur sederhana dengan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V ini telah menjadi simbol universal bagi perdamaian. Namun tahukah Anda sejarah pose peace sign?
Lahir di tengah gejolak sejarah, peace sign telah menjadi representasi dari semangat manusia untuk menciptakan dunia yang lebih damai. Mari kita telusuri sejarah di balik ikon gerakan sosial selama beberapa dekade ini.
Sejarah Pose Peace Sign
Dilansir dari laman Britannica, peace sign kadang disalahartikan sebagai simbol anti-Kristen (salib "Nero" terbalik yang rusak), karakter setan, atau bahkan lambang Naz.
Simbol ini ternyata memiliki asal-usul yang tidak terlalu kontroversial. Simbol perdamaian modern dirancang oleh Gerald Holtom untuk Kampanye Penghapusan Senjata Nuklir Inggris pada tahun 1958.
Garis vertikal di tengah simbol mewakili sinyal semaphore bendera untuk huruf D, dan garis menurun di kedua sisi mewakili sinyal semaphore untuk huruf N. "N" dan "D", untuk penghapusan nuklir, tertutup dalam lingkaran.
Holtom juga menggambarkan simbol tersebut sebagai representasi keputusasaan, dengan garis-garis tengah membentuk manusia dengan tangannya yang mempertanyakan di sisinya dengan latar belakang Bumi putih.
Dikatakan bahwa Holtom awalnya mempertimbangkan untuk menggunakan salib Kristen tetapi tidak menyukai hubungannya dengan Perang Salib dan akhirnya memilih sesuatu yang menurutnya lebih universal.
Baca juga artikel yang membahas Sejarah Gunung Tidar yang Akan Menjadi Lokasi Pelatihan Menteri Prabowo
Tanda Hinaan di Inggris
Dilansir dari laman Japan Dev, menurut salah satu dari banyak cerita, selama sebagian besar paruh pertama abad lalu, tanda "V" telah digunakan sebagai penghinaan atau cara untuk memprovokasi seseorang.
Tanda ini dipercaya bahwa ini berasal dari Inggris pada saat itu, tetapi meskipun bentuk V diangkat dengan cara yang sama menggunakan jari telunjuk dan tengah, telapak tangan "si pembuat isyarat" akan menghadap ke dalam daripada ke luar seperti yang dilakukan hari ini.
Meskipun tindakan itu sendiri masih dianggap ofensif di Inggris saat ini, adalah menjadi umum jika Anda bermaksud mengangkat dua jari sebagai tanda perdamaian ketika Anda melakukannya.
Hal ini pernah dilakukan seorang joki terkenal Inggris pada tahun 1971 ketika dia marah pada juri dan kemudian mencoba untuk mengambilnya kembali dalam upaya untuk menyelamatkan muka.
Mengapa orang berpose dengan tanda peace?
Jadi, jika tanda V awalnya dimaksudkan sebagai penghinaan dan bahkan tidak digunakan dengan telapak tangan pengacung menghadap ke luar, bagaimana tanda peace seperti yang kita kenal sekarang muncul dan menjadi populer seperti itu?
Terdapat beberapa penjelasan, tetapi asal-usulnya kemungkinan besar terkait dengan Perang Dunia II.
Selama Perang Dunia II, tanda V melambangkan kemenangan dan keinginan kuat untuk menang karena huruf awalnya (victoire dalam bahasa Prancis, victorie dalam bahasa Belanda), yang kemudian menjadi kampanye.
Pada masa dulu, mantan Menteri Kehakiman Belgia Victor de Laveleye adalah orang yang mempopulerkan tanda ini. Selain itu, simbol ini juga dengan cepat menjadi sangat populer pada saat itu dan mulai menyebar ke seluruh Prancis, Belgia, dan Belanda.
Mungkin keberhasilan dan pempopuleran tanda V di negara-negara ini yang beresonansi dengan masyarakat. Hingga kemudian di Inggris banyak gerakan yang mengubahnya menjadi sebuah kampanye dengan menyebutnya sebagai kampanye "V for Victory".
Selain sejarah pose peace sign, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!