Anak Mogok ke Sekolah, Ini 4 Tips yang Bisa Orang Tua Lakukan

JAKARTA - Mogok sekolah yang berlarut-larut bisa membuat Anda frustasi dan kehabisan akal untuk membujuk anak sekolah. Akhirnya Anda mengeluarkan berbagai ancaman dan anak semakin keras menolak  ke sekolah.

Mengancam dan menakut-nakuti anak jelas tidak tepat untuk mengatasi mogok sekolah, karena mogok sekolah biasanya berkaitan dengan kecemasan. Ancaman orang tua malah bisa menambah kecemasan anak. Dan ternyata, 1 dari 5 anak pasti pernah menolak masuk sekolah, setidaknya sekali sepanjang masa sekolahnya. Ini salah satu cara untuk mengatasi anak mogok sekolah.

Tetap tenang dan terkendali. Daripada bereaksi penuh emosi, cobalah mundur sedikit, lupakan dulu rasa marah dan panik Anda. Setelah itu, pusatkan perhatian pada tanggung jawab dan jalan keluarnya. Anda tak perlu membeli respon berlebih jika anak menyatakan ketidakinginannya berangkat sekolah.

Bicara pada guru dan sekolah. Guru atau Kepala Sekolah anak Anda mungkin bisa memberi informasi mengenai apa yang sedang terjadi di kelas atau sekolah yang mungkin berhubungan dengan perilaku mogok sekolah anak.

Berbicaralah dengan netral dan galilah sebanyak mungkin informasi yang bisa membantu Anda menemukan pola mogok sekolah anak. Misalnya, apakah dia selalu muntah sebelum berangkat ke sekolah sebab dia harus tampil di depan kelas?

Dengarkan anak Anda. Ada kalanya kemampuan anak memecahkan masalah yang menjadi akar permasalahan mogok sekolah. Misalnya, dia mungkin tertinggal dalam pelajaran matematika, tetapi tak tahu bagaimana caranya meminta bantuan guru.

Carilah waktu dan suasana tepat untuk bicara dari hati ke hati dengan anak. Berikan pertanyaan terbuka, seperti, “Apa yang kamu rasakan paling sulit di sekolah?”, atau, “Apa yang kamu lakukan jika gurumu memberi tugas yang terlalu sulit bagimu?”atau, “Bagaimana reaksimu ketika si A mengejekmu?”  Dengarkan jawaban anak Anda. Apa pun jawabannya, sebaiknya jangan disepelekan, ya?

Cari bantuan ahli. Mungkin Anda perlu bertemu dengan dokter anak untuk menyingkirkan kemungkinan gejala-gejala yang ditunjukkan anak tidak berhubungan dengan penyakit tertentu. Anda juga bisa menemui psikolog untuk membantu Anda menyusun siasat dan jalan keluar yang tepat untuk membantu anak mengatasi kecemasannya dan kembali bersekolah dengan gembira.