Bakat Muda Barcelona Berkembang Pesat di Bawah Asuhan Hansi Flick

JAKARTA - Gelandang Barcelona, Pedri, memuji pelatih Hansi Flick karena memberi pemain muda kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk berkembang.

Barca memiliki tim termuda di La Liga, dengan usia rata-rata 23,6 tahun.

"Ini sangat penting. Kepercayaan yang diberikan pelatih kepada semua pemain muda yang sedang naik daun, mereka berikan kembali dengan permainan yang bagus."

"Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan kepercayaan diri dan memiliki lebih banyak kebebasan untuk berani mencoba berbagai hal," kata Pedri kepada ESPN tentang komitmen Flick untuk membina bakat lokal.

Flick menurunkan enam pemain dari akademi muda dalam kemenangan kandang 4-1 melawan Bayern Munchen di Liga Champions.

Selain itu, pelatih asal Jerman itu menurunkan enam pemain muda saat menghajar Real Madrid 4-0 di El Clasico pada Minggu, 27 Oktober 2024, dini hari WIB.

Empat pemain di antaranya masih 21 tahun dan dua sisanya bahkan berusia 17 tahun.

"Kami melihat banyak pemain yang keluar dari La Masia (Akademi Barca) dan itu adalah jiwa klub ini," kata Pedri.

Lebih lanjut, Pedri juga sangat percaya dengan taktik Flick yang sejauh ini membuat Azulgrana tampil gemilang.

"Yang terpenting, dia punya ide yang sangat jelas. Saya pikir lini pertahanan yang maju sangat menjadi ciri khas kami dalam semua pertandingan."

"Dia telah menularkan kepada kami keyakinan bahwa kami bisa melakukannya dan percaya pada diri sendiri," kata pemain Timnas Spanyol itu.

Sementara itu, Dani Olmo, yang kembali ke Barca dari Leipzig musim panas ini, senang melihat pemain akademi mendapat kesempatan.

Sebagai produk muda Azulgrana, Olmo bergabung Dinamo Zagreb saat berusia 16 tahun.

"Ini luar biasa. Barcelona adalah akademi terbaik di dunia. La Masia telah menunjukkan ini selama bertahun-tahun."

"Jadi, kami merayakannya sekarang, memiliki banyak pemain yang tumbuh di La Masia di tim utama. Itu memberi motivasi bagi semua pemain yang muncul untuk terus bekerja karena mereka bisa mendapatkan kesempatan," kata Olmo.

Tak hanya Olmo, kiper veteran Polandia, Wojciech Szczesny, yang kembali dari masa pensiun untuk bergabung Barca awal bulan ini menyusul cederanya Marc-Andre ter Stegen, juga mengakui bahwa memiliki begitu banyak pemain muda dalam tim membutuhkan waktu untuk membiasakan diri.

Meski begitu, Szczesny menyebut bahwa deretan pemain muda berbakat menjadi alasan dia menunda pensiun.

"Saya harus katakan, ini aneh. Beberapa pemain ini mungkin belum pernah melihat saya bermain untuk Arsenal dan saya merasa itu belum lama terjadi."

"Namun, itu adalah alasan utama mengapa saya memutuskan untuk datang karena saya pikir saya dapat memberikan sesuatu untuk tim ini."

"Jadi, Anda mencoba berbicara sebagai pemain berpengalaman kepada anak-anak muda itu dan membantu mereka memahami mungkin saat yang tepat untuk menekan, saat yang tepat untuk mungkin sedikit turun," tutur Szczesny.

Lebih lanjut, kiper 34 tahun itu juga terksan dengan bakat muda yang ada di Barcelona, terutama Pau Cubarsi.

Meski usianya masih 17 tahun, sang bek jadi salah satu aktor yang membuat pertahanan Barcelona kokoh.

"(Pau) Cubarsi (berusia 17 tahun) adalah pemain yang menarik karena saat menontonnya di TV."

"Saya mengharapkan bek modern yang sangat bagus dalam menguasai bola, tetapi lebih lemah dalam bertahan.

"Namun, saat Anda melihatnya secara langsung, dia sebenarnya cukup sulit dilawan dan dia sangat kuat dalam duel bertahan."

"Jadi, dia adalah salah satu yang paling mengesankan, tetapi Anda dapat melihat semua produk La Masia dan itu semua sangat menarik bagi masa depan klub," kata Szczesny lagi.