Alasan Desainer Rinda Salmun Rela Memulung untuk Koleksi JFW 2025

JAKARTA - Rinda Salmun menjadi salah satu desainer yang menampilkan koleksinya di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2025. Dalam pertunjukannya, ia mengaku memulung bahan-bahan untuk koleksi busana baru bertajuk "Liberation".

"Kalau ditanya tentang sustainable fashion, kayaknya seumur hidup aku akan konsisten dengan itu. Ini pertama kalinya aku bikin koleksi yang bahannya aku enggak keluar uang sama sekali," kata Rinda dikutip dari ANTARA Sabtu, 26 Oktober.

"Jadi, aku memulung bahan dari beberapa desainer, ada juga aku ambil barang reject produksi dari salah satu teman brand, dan aku juga kerja sama dengan flow upsicle, bahannya kita develop jadi macam-macam pakaian," ia menambahkan.

Koleksi busana rancangan Rinda yang ditampilkan dalam ajang JFW 2025 bertema pembebasan, yang antara lain terinspirasi dari perjuangan rakyat di negara seperti Palestina, Sudan, dan Kongo untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan.

Selain itu, Rinda melalui koleksi busana rancangannya ingin menyampaikan pesan bahwa para perempuan juga berhak mendapatkan kebebasan.

Dia berharap koleksi "Liberation" dapat menjadi simbol kebebasan bagi siapapun yang membutuhkan dan menginginkan.

Rinda mengaku membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 bulan untuk menyiapkan koleksi "Liberation", yang terdiri atas 18 desain busana.

"Rasanya lama saat prosesnya, karena ini kita jahit satu per satu, banyak hand stitch-nya, bahan dari nol digarap menjadi satu kesatuan yang besar untuk jadi dress," katanya.

​​​​​​​Rinda menggunakan beragam bahan sisa, termasuk denim dan katun, untuk membuat pakaian street style perempuan dan pria dalam koleksi "Liberation."

Dengan membawa semangat slow fashion di JFW 2025, Rinda berharap dapat mendorong lebih banyak orang untuk bertindak bijak dalam membeli dan menggunakan pakaian.

"Harapannya semoga ke depannya masyarakat lebih conscious dengan cara mereka membeli baju, mengolah baju bekas sesuai kreativitas masing-masing," kata Rinda mengakhiri percakapan.