Geber Lifting Minyak, Bos SKK Migas Kumpulkan KKKS

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengumpulkan bos-bos Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk membahas upaya peningkatan lifting minyak.

Dalam pengarahannya, Dwi menyinggung permintaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang mewanti-wanti agar tidak boleh lifting minyak turun seliter pun, sehingga dia mengajak agar seluruh pimpinan KKKS memiliki sense of crisis & sense of urgency terkait situasi lifting minyak yang masih belum mencapai target.

“Bisa dan tidaknya meningkatkan lifting minyak dan gas, akan terlihat apakah semua kegiatan-kegiatan utama yang berkontribusi dalam menambah produksi bisa dijalankan. Jika hingga sekarang ini pencapaian kegiatan pemboran sumur pengembangan, wokrover dan well service masih dibawah target, maka akan sulit untuk bisa meningkatkan produksi minyak dan gas," ujar Dwi dalam keterangan kepada media, Rabu, 23 Oktober.

Lebih lanjut Dwi mengatakan, program dan dana yang sudah disetujui di work, program & budget (WP&B) 2024 harus bisa dilaksanakan secara optimal, karena target produksi dan lifting tersebut dapat dicapai jika seluruh program di WPnB dilaksanakan.

Untuk tahun 2024, SKK Migas dan KKKS telah menetapkan WP&B kegiatan pemboran sumur pengembangan, well service dan workover secara masif dan agresif. Hal ini terlihat dari target pemboran sumur pengembangan yang meningkat sebesar 17 persen, kegiatan workover ditargetkan meningkat 43 persen dan kegiatan well service ditargetkan meningkat 40 persen.

Kemudian Dwi mengajak kepada pimpinan KKKS untuk melakukan best effort dan kerja cerdas agar program-program yang sudah disetujui SKK Migas dalam WPnB 2024 bisa seoptimal mungkin dikerjakan hingga akhir tahun.

“Kita tahu bahwa tahun 2024 tinggal 2 bulan dan sekian hari, tetapi hal ini bisa kita kompensasi dengan pelaksanaan kegiatan pemboran, well service dan workover dengan lebih baik, dari sisi proses, penggunaan teknologi, memperbanyak SDM yang dilibatkan, waktu kerja yang ditambah dan lainnya, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan bisa selesai lebih cepat dari pekerjaan diwaktu normal”, imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama Dwi juga memberikan apresiasi kepada KKKS yang hingga September 2024 telah menyelesaikan kegiatan sumur pengembangan, workover dan well service dengan jumlah lebih banyak dibandingkan capaian yang sama tahun lalu, yaitu kegiatan pemboran sumur pengembangan secara year on year (YoY) mencapai 109 persen, workover 120 persen dan well service 110 persen.

"Saya minta agar disisa tahun ini kecepatan penyelesaian kegiatan ditingkatkan, agar semua sumber daya yang ada dapat dioptimalkan agar diperoleh tambahan produksi minyak dan gas untuk dapat mendekatkan dengan target lifting yang telah ditetapkan," tandas Dwi.

Berdasarkan data di SKK Migas, hingga September 2024 kegiatan pemboran sumur pengembangan sudah mencapai 634 sumur dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 583 sumur.

Untuk kegiatan work over telah diselesaikan 765 sumur dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 635 sumur. Adapun untuk well service hingga September 2024 sudah diselesaikan 27.868 kegiatan atau meningkat jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 25.406 kegiatan.