Menlu Sugiono Dipastikan Hadiri KTT BRICS di Rusia
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober mendatang.
“Pak Menlu akan berangkat ke Kazan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno dilansir ANTARA, Senin, 21 Oktober.
Havas mengatakan tugas yang harus dijalani Sugiono tersebut membuatnya belum berdiskusi secara mendalam terkait rencana kerja Kemlu ke depannya.
Menlu Sugiono juga dipastikan akan berangkat ke Rusia untuk menghadiri konferensi blok ekonomi yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan tersebut bersama Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu Tri Tharyat dan anggota delegasi lainnya.
Sebelumnya, Menlu periode 2014-2024 Retno Marsudi menyatakan bahwa perwakilan Indonesia untuk menghadiri KTT BRICS akan ditentukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo sedianya diundang untuk menghadiri KTT BRICS, ucap Retno pada 11 Oktober.
Namun Prabowo urung hadir karena perlunya menangani transisi pemerintahan usai dilantik sebagai Presiden RI bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI pada 20 Oktober.
Selain itu, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS ada pada pemerintahan Prabowo. “Tetapi kami terus memberikan masukan kepada presiden terpilih mengenai masalah BRICS," kata Retno pada 5 September.
Baca juga:
- Menlu AS Blinken Terbang ke Timur Tengah, Dorong Upaya Negosiasi Akhiri Perang Gaza
- Israel Kepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Sekolah Kamp Pengungsi Dibakar
- Gerak Sat-set, Wapres Gibran Tinjau Proyek MRT Jakarta Fase 2
- Israel Tangkap 7 Warganya yang Berkhianat Jadi Mata-mata Iran, Dibayar Pakai Kripto
Saat itu, Retno mengaku telah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto mengenai BRICS ketika baru-baru diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
Retno menyebut bahwa Indonesia sendiri sebelumnya mendapat ajakan untuk bergabung dengan BRICS saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 dihelat di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22 hingga 24 Agustus 2023.
Namun, keputusan Indonesia untuk menjadi anggota BRICS bergantung pada penilaian kemanfaatan ekonomi yang didapat bila bergabung dengan blok ekonomi tersebut.