Kuliner Khas Indonesia yang Diperkenalkan Gibran ke Wapres China: Ada Sukun Telur Asin dan Otak-otak

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mengenalkan kuliner khas Nusantara saat menyelenggarakan jamuan makan siang dalam kunjungan kehormatan Wapres China Han Zheng di Istana Wapres, Jakarta, hari ini. 

Wapres Han Zheng berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 20 Oktober kemarin.

Sebelum jamuan makan siang dimulai, sebagaimana dilaporkan Antara, Wapres Gibran dan Wapres Han Zheng sempat berbincang di ruang audiensi. Pada kesempatan tersebut, Wapres Han Zheng menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

Han Zheng juga mengatakan Presiden China Xi Jinping menaruh perhatian besar terhadap pemerintah Indonesia dan menantikan kerja sama lebih lanjut antara kedua negara di masa depan.

Setelah pertemuan, Gibran memperkenalkan makanan khas Indonesia kepada Wapres Han Zheng. Rangkaian menu dari beberapa daerah di Indonesia pun telah disusun dengan seksama untuk menampilkan keunggulan Indonesia di bidang kuliner dengan bahan-bahan yang dihasilkan langsung dari negeri seribu pulau ini.

Selain itu, penyusunan menu yang ditampilkan juga menjadi langkah dalam memperkuat langkah Indonesia di dunia diplomasi, yaitu melalui gastrodiplomasi (bagian dari diplomasi publik yang dilakukan dengan mengenalkan budaya kuliner suatu negara).

Santap siang menghidangkan berbagai hidangan khas Indonesia seperti sukun telur asin, otak-otak, dan lemburi jeruk Bali, ayam bakar sempyok, kerapu bakar Manokwari, dan nasi goreng kecombrang.

Han Zheng pun memuji makanan khas Indonesia yang kaya rempah.

Pada 2025, Indonesia dan China juga akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Terkait hal tersebut, Wapres Gibran dan Wapres Han Zheng menyampaikan komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara.

Secara khusus, keduanya juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) antar kedua negara.