Jabat Pj Gubernur DKI, Teguh Setyabudi Prioritaskan Penanganan Banjir dan Pilkada

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkap prioritas tugas yang akan ia jalankan selama memimpin Jakarta usai dilantik pada hari ini hingga beberapa bulan ke depan.

Salah satunya adalah penanggulangan banjir. Teguh mengaku akan menjalankan program antisipasi dampak banjir karena saat ini sudah memasuki musim hujan.

"Yang sudah sangat dekat adalah ini sudah bulan yang 'ber ber ber'. Artinya kita juga sudah harus persiapkan juga musim hujan, bagaimana kita mengantisipasi, seminimal mungkin tidak akan ada gangguan terkait dengan masalah banjir. Itu yang harus kita hadapi," kata Teguh di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Oktober.

Selain itu, Teguh mengaku akan memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Jakarta pada 27 November 2024 berjalan dengan jujur, adil, bermartabat, dan berintegritas.

"Pilkada pastinya harus bisa berjalan dengan sebaik-baiknya, apalagi jakarta juga menjadi barometer dari berbagai wilayah di Indonesia," ucap Teguh.

Di satu sisi, Teguh memastikan akan tetap melanjutkan kebijakan maupun program kerja yang telah dijalankan Heru Budi Hartono dan mencermati permasalahan Jakarta yang belum diselesaikan.

"Kami akan mencermati berbagai terobosan-terobosan yang mungkin ada. Tentu saja, masukan dari seluruh elemen masyarakat sangat juga kami harapkan," tambahnya.

Sebagai informasi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi melantik Teguh Setyabudi menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono. Sebelum dipilih oleh Presiden Joko Widodo, nama Teguh masuk dalam usulan DPRD DKI dan Kemendagri untuk menggantikan Heru yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober lalu.

Saat pelantikan, Tito Karnavian mengungkap alasan Jokowi tak kembali mengangkat Heru untuk melanjutkan jabatan Pj Gubernur DKI yang tinggal beberapa bulan sampai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta hasil Pilkada 2024 dilantik.

Tito menilai, Heru harus fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekretariat Presiden di masa peralihan kepemimpinan negara dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto. Sehingga, Heru tak lagi bisa merangkap dua jabatan seperti yang dijalankan 2 tahun belakangan.

"Beliau (Heru) akan mengatur semua yang berkaitan dengan urusan pergantian transisi presiden ini. Termasuk mengatur kita juga nanti kalau acara-acara yang berkaitan dengan agenda dari Bapak Prabowo. Memang konsentrasi neliau akan sangat penuh di situ. Sehingga, diperlukan adanya penjabat baru di tengah fokus beliau di transisi yang sangat sangat penting seperti ini," urai Tito.

Tito meminta Teguh untuk banyak mempelajari tata cara pemerintahan Jakarta kepada Heru untuk menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur DKI yang baru.

Namun, Tito menegaskan bukan berarti dirinya meragukan kapabilitas Teguh untuk memimpin Jakarta. Mengingat, Teguh pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Pj Gubernur Kalimantan Utara, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, hingga Dirjen Dukcapil Kemendagri.

"Bapak perlu banyak belajar dari Pak Heru, meskipun saya enggak meragukan kemampuan Pak Teguh. Pak Teguh adalah birokrat murni dan saya anggap berhasil," ucap Tito.