Prabowo Ingin Kabinet Bawa Indonesia Jadi Negara Super Power
BOGOR - Mantan staf khusus Jokowi, Aminuddin Ma’ruf, menyebutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto menekankan kepada para calon anggota kabinet mendatang untuk membantunya membawa Indonesia menuju negara super power atau adikuasa.
"Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi kerja sama antar tim, khususnya elit politik sebagai syarat mutlak memimpin Indonesia maju, menuju negara super power kira-kira begitu," ungkap Aminuddin usai menjadi peserta pembekalan calon wakil menteri di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilansir ANTARA, Kamis, 17 Oktober.
Ia memaparkan, Prabowo juga menekankan komitmennya untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi di semua sektor yang telah dimulai oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagai syarat mutlak untuk Indonesia menuju great power country.
"Tadi beliau menjelaskan tahapan-tahapan transformasi sebuah bangsa menuju bangsa yang maju dan pada akhirnya menuju great power country," ujar Aminuddin.
Pada pembekalan itu, Prabowo memaparkan tantangan-tantangan global baik di bidang pertahanan keamanan, kemajuan teknologi, maupun bidang ekonomi secara spesifik.
Menurut dia, perbandingan antara kekuatan bangsa lain dan kekurangan bangsa Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga:
- Rusia Peringatkan Israel Tak Serang Fasilitas Nuklir Iran yang Bisa Bawa Bencana
- Polisi India Tangkap Bocil Si Pengancam Bom Palsu Pesawat
- 19 Orang Tewas termasuk Anak-anak Akibat Serangan Israel ke Sekolah, Tidak Ada Air untuk Padamkan Kebakaran
- Mercedes Suplai 60 Mobil Dukung Pelantikan Prabowo-Gibran
"Tentunya untuk membawa Indonesia lebih baik. Insya Allah dari pemerintahan yang transisi seperti ini dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo insya Allah tidak ada jeda waktu lagi, setelah dilantik kabinet langsung bekerja maksimal," tuturnya.
Pembekalan bertajuk "Hambalang Retreat" itu diikuti calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 54 peserta.
Pembekalan tugas bagi para calon wakil menteri dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dengan berbagai pembasahan, seperti kecerdasan buatan (AI), media dan komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan materi antikorupsi.