Kabasarnas Ingin Optimalkan Night Flight Operation Search and Rescue Lewat Pelatihan NVG

JAKARTA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ingin meningkatkan kompetensi tim penyelamat. Salah satunya, keahlian personel dalam melaksanakan night vision google (NVG).

“Itu program saya selanjutnya, ke depan upgrade untuk night flight operations search and rescue,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Kusworo, dalam keterangannya, Senin  14 Oktober.

Kusworo mengatakan peningkatan kompetensi itu dibutuhkan. Sebab, aktivitas penyelamatan dan evakuasi selama ini hanya terbatas pada siang hari karena kemampuan belum memadai.

Bahkan, sambung Kusworo, pihaknya lebih fokus memberi pelatihan ke penerbang Helikopter AW-139 untuk mencapai spesifikasi tersebut. Karena, mereka merupakan salah satu ujung tombak pencarian dan pertolongan saat malam.

Adapun untuk meningkatkan NVG, Kusworo mengunjungi ACE Training Centre di Sydney, Australia. Langkah ini merupakan kolaborasi dan tindak lanjut rekomendasi oleh pabrikan heli AW-139 Leonardo.

"Kolaborasi dengan ACE ini akan sangat penting untuk pelatihan terkait kedaruratan," ujarnya.

Nantinya, penerbang Helikopter AW-139 dilatih di pusat pelatihan ACE Training Centre. Para personel nantinya  mengendarai simulator Helikopter AW-139 untuk kebutuhan manuver penyelamatan.

"Supaya lebih komprehensif the first step itu pilot yang kita latih dulu untuk kompetensi dan profesionalitasnya, yang dikombinasikan dengan pelatihan Crew Resources Management (CRM), secara bertahap nanti kru atau personel lain menyusul," tegas Kusworo.

Sementara itu, Head of Training and Checking of ACE Training Center Timothy Witendan menyambut baik kolaborasi itu. Pihaknya mendukung penuh peningkatan kompetensi SAR Indonesia.

Menurut Tim, pihaknya menyediakan banyak macam pelatihan. Termasuk untuk penyelamatan di gunung atau daratan dan di wilayah perairan

 

Terkait pelatihan untuk pilot Helikopter AW-139, pihaknya menyatakan keputusan Basarnas sangat pas. Sehingga, dapat memaksimalkan kerja SAR. 

"Memang paling pas memulai dengan simulator dulu, lalu kita latih dengan helikopter sungguhan," ujar Tim.

Dalam kunjungan itu, Kabasarnas didampingi sejumlah pejabat Basarnas. Mereka adalah Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Laskda TNI Ribut Eko Suyanto dan Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan Anggit Mulyo Satoto.