Sheikha Asma Taklukkan Puncak Jaya untuk Ukir Sejarah
JAKARTA – Pendaki gunung asal Qatar, Sheikha Asma Al-Thani, resmi meraih predikat The Explorer Grand Slam setelah menyelesaikan misinya di Puncak Jaya (Carstensz Pyramid), Papua.
Sheikha Asma menuntaskan misinya tersebut ditemani oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.
"Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung pengembangan olahraga dan pariwisata di Indonesia. Ini sudah dibuktikan oleh Sheikha Asma," kata Okto dalam jumpa pers di Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024.
Explorer Grand Slam adalah titel yang diberikan kepada seorang pendaki atas pencapaian mereka mencapai tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Seven Summit) yang mencakup Everest, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson, dan Puncak Jaya, serta bermain ski di titik nol Kutub Utaran dan Selatan.
Baca juga:
Sheikha Asma merupakan wanita asal negara Arab pertama yang berhasil menyandang gelar Explorers Grand Slam. Selain itu, dia juga orang Qatar pertama yang mencapai Puncak Carstensz.
"Carstensz Pyramid adalah tantangan ketahanan yang unik karena mencapai puncaknya merupakan langkah terakhir dalam pencarian saya untuk menyelesaikan Explorer Grand Slam," ujar Sheikha Asma.
Perjalanan Sheikha Asma mendapatkan titel Explorer Grand Slam dimulai pada 2014 ketika ia pertama kali berdiri di puncak Kilimanjaro.
Dia lalu melanjutkan perjuangannya dengan bermain ski di Kutub Utara pada 2018 dan mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin, Gunung Aconcagua (6,962 mdpl).
Selanjutnya pada 2021, Sheikha Asma berhasil mencapai puncak tertinggi di Eropa, yakni Gunung Elbrus (5,642 mdpl) serta puncak tertinggi di Antartika, Vinson Massif (4,892 mdpl).
Pada tahun berikutnya ia melanjutkan ekspedisi Explorer Grand Slam dengan bermain ski di Kutub Selatan, berdiri di titik tertinggi bumi yang berada di Benua Asia, Gunung Everest (8,848 mdpl), serta mencapai Puncak Denali (6,190 mdpl) di Benua Amerika Utara.
"Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain, terutama perempuan muda di dunia Arab dan di luar sana, untuk menyadari bahwa tidak ada impian yang terlalu besar," kata Sheikha Asma.