82,9 Juta Jiwa Akan Ikut Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA - Sebanyak 82,9 juta jiwa masyarakat Indonesia akan ikut program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada periode 2014-2029.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, untuk merealisasikan program ini, maka perlu kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak.
“Jumlah sasaran penerima makan bergizi gratis ada sekitar 82,9 juta jiwa. Maka, kita harus berkolaborasi dengan semua unsur, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan penanganan stunting-nya. Hal ini karena kami diberi kewenangan untuk intervensi gizinya,” kata Dadan dikutip dari ANTARA, Minggu 13 Oktober.
Dadan melanjutkan, hingga saat ini mekanisme pelaksanaan makan bergizi gratis terus dimatangkan. Hal ini karena program tersebut dinilai dapat mengatasi masalah stunting, lantaran menyasar tidak hanya anak sekolah dari jenjang SD hingga SMA, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Program ini untuk menyelesaikan semua tahapan pertumbuhan, mulai dari dalam kandungan, ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak SMA, karena ini satu rangkaian yang tidak bisa dipecah,” ujar dia.
Menurutnya, jika salah satu unsur tersebut tidak diintervensi, hasilnya tidak akan maksimal, sehingga harus dikerjakan secara bersama-sama.
Dadan juga menjelaskan terkait perubahan nama dari makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis, yang didasarkan atas uji coba yang selama ini digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Dadan memaparkan, berdasarkan hasil uji coba, diketahui anak di usia PAUD-SD kelas 2, menghabiskan waktu di sekolah hanya sampai pukul 10.00, maka, makanan dikirim ke anak-anak pada pukul 08.00.
Baca juga:
Sedangkan untuk anak SD kelas 3-6, bersekolah hingga pukul 12.00, maka makanan akan mereka terima sekitar pukul 09.00. Sementara anak sekolah tingkat SMP-SMA, jam sekolah hingga pukul 14.00 atau 16.00, maka makanan diterima mereka sekitar 11.30.
“Karena diterima oleh anak-anak dengan berbagai jam itu, tidak cocok lagi kalau menggunakan nama makan siang gratis, tetapi diubah menjadi makan bergizi gratis,” pungkasnya.