Jelang Hari Osteoporosis Sedunia 2024, Ini Pentingnya Lakukan Pemeriksaan Tulang

JAKARTA - Menurut sebuah studi, dua dari setiap lima orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis, terutama mereka yang termasuk dalam kategori wanita pascamenopause dan lansia. Pada tahun 2050 sendiri, Indonesia diproyeksikan memiliki sekitar 71 juta orang berusia di atas 60 tahun, dan fakta ini dapat menyebabkan peningkatan tajam pada kasus osteoporosis.

Namun, penyakit ini tidak hanya terbatas pada lansia; risiko osteoporosis juga mengintai orang-orang mulai usia akhir 30-an. Oleh karena itu, kurangnya diagnosis yang memadai akibat rendahnya kesadaran dan kurangnya deteksi dini dapat memperburuk prevalensi penyakit ini di Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi osteoporosis sangat tinggi pada wanita berusia 50 hingga 80 tahun dan meningkat menjadi 53% pada mereka yang berusia di atas 80 tahun.

Dr. dr. Tirza Z Tamin, Sp.KFR, M.S. (K), FIPM (USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) mengatakan, prevalensi ini seharusnya menjadi peringatan bahwa sangat penting bagi semua orang, terutama orang dewasa, untuk memahami pentingnya kesehatan tulang dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindunginya sejak dini.

"Osteoporosis dapat berkembang secara diam-diam, sering kali tanpa gejala, sampai akhirnya terjadi patah tulang. Dengan tetap mendapatkan informasi yang tepat dan melakukan pemeriksaan rutin, masyarakat dapat menjaga kesehatan tulang mereka dan mengurangi risiko komplikasi serius di kemudian hari,” kata Dr. dr. Tirza salah satu mitra strategis Anlene dalam pencegahan osteoporosis.

Asupan nutrisi yang lengkap sangat penting bagi kesehatan tulang, sendi, dan otot. Maka, penting pemeriksaan untuk memberikan konsultasi pribadi, sehingga masyarakat Indonesia dapat memahami kesehatan tulang mereka dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menyesuaikan gaya hidup berdasarkan risiko pribadi mereka.

Dalam kesempatan yang sama, Farzad Fazi, Marketing Fonterra Brands Indonesia. menyatakan, screening yang dipersonalisasi sangatlah penting dalam upaya melawan osteoporosis. Dengan mengintegrasikan pemeriksaan tulang dan konsultasi nutrisi yang dipersonalisasi, kami memberikan wawasan penting kepada masyarakat tentang risiko osteoporosis di masa depan serta dampak kebiasaan makan terhadap kesehatan mereka secara keseluruhan. Hal ini memberdayakan mereka dengan panduan gaya hidup yang disesuaikan berdasarkan faktor risiko unik mereka.

"Deteksi dini melalui screening yang dipersonalisasi memungkinkan intervensi tepat waktu, mencegah timbulnya osteoporosis, dan mempromosikan kesehatan tulang yang optimal bagi semua orang. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus melakukan penelitian mengenai nutrisi penting yang vital untuk pencegahan osteoporosis, memastikan produk susu dewasa kami memenuhi kebutuhan spesifik orang dewasa," kata Farzad.

Osteoporosis adalah penyakit yang dapat dicegah, dan sangat menyedihkan. Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan tulang mereka, dan tindakan deteksi dini osteoporosis adalah kuncinya.