Ciptakan Industri Penerbangan Ramah Lingkungan, Menhub Budi Karya Dukung Hilirisasi Sawit

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung upaya hilirisasi sawit untuk menciptakan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan. Termasuk juga untuk industri perkapalan.

Saat ini, sambung Budi, Indonesia sedang berbicara dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk pembuatan bioavtur.

“Kita ditargetkan pada 2060 sudah full bioavtur. Oleh karenanya sejak awal dilakukan hilirisasi saya apresiasi dan kita harus berpikir ke arah situ. Tapi memang tidak hanya di dunia industri, di sektor transportasi kita mengalami banyak tantangan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 8 Oktober.

Lebih lanjut, Budi menyatakan, sejalan dengan upaya penggunaan bioavtur pada industri penerbangan, pada dunia pelayaran telah digunakan biodisel 30 persen (B30). Harapannya, ke depan akan digunakan juga B100 sehingga bahan bakar lebih murah dan program tol laut dapat terbantu.

“Kita melakukan suatu pergerakan di mana pada awal mengumumkan Tol Laut, itu kurang dari 5 trayek. Sekarang sudah 39 trayek. Jadi ide Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla kami tindak lanjuti,” ujarnya.

“Saudara kita di Timur sangat membutuhkan tol laut. Kalau bahan bakarnya lebih murah, pasti lebih baik. Karena Lebih dari 59 persen cost kapal adalah solar," sambung Budi.

Sementara itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla juga menyampaikan pentingnya hilirisasi sawit karena dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih baik dan tinggi.

“Ada rumusan sederhana bahwa untuk maju kita harus tanam, petik, olah, dan jual. Empat langkah ini harus berjalan. Jangan hanya 3 langkah tanam, petik, jual. Harus ada olahnya. Terima kasih Pak Saleh Husin atas bukunya yang baik untuk dijalankan,” kata Jusuf Kalla.